TRIBUNJATIM.COM - Orang tua Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, ayah S Junus Lumiu dan ibu Rynecke A Pudihang, menangis lihat nasib anaknya.
Kedua orang tua Bharada E mengaku terpukul saat melihat anaknya memakai baju tahanan warna oranye.
Padahal seharusnya Richard Eliezer memakai pakaian polisi, namun justru memakai baju berwarnya oranye.
Orang tua Bharada E pun juga menyampaikan pesannya untuk Ferdy Sambo yang jadi dalang semuanya.
Orang tua Bharada E desak Sambo bersikap jantan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam kasus ini.
Baca juga: Beda Drastis Arti Emosi Bharada E Vs Sambo-Putri, Si Ajudan Paling Jujur, Pakar Sebut Putri Tegang
Awalnya Rynecke A Pudihang menceritakan momen saat Richard Eliezer pertama kali memutuskan untuk jujur.
Ya, sang anak akhirnya jujur soal perihal kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Sampai di Mabes Polri, Richard bikin pengakuan, saya ketemu, dan dia (Richard Eliezer) sudah pakai kemeja oranye, hancur hati saya," ucapnya.
"Saya bilang anak saya (biasanya) pakai seragam polisi, malam ini saya lihat dia pakai kemeja oranye sebagai tahanan," kata Rynecke, dikutip dari KOMPAS TV.
Pada momen tersebut, Rynecke dan suami diberi kesempatan untuk bertemu Richard Eliezer.
"Kami berpelukan, dan saya bilang, 'Adek harus jujur jangan ada yang ditutup-tutupi, jadi adek sekarang merasa tersiksa'."
"Dia menjawab, 'Saya mau jujur mak, apapun hukumannya, saya harus jujur, saya harus buka semuanya'," jelas Rynecke.
Baca juga: Bharada E Ungkap soal Wanita Nangis di Rumah Ferdy Sambo Sejak Awal, Ayah Minta Suami Putri Jantan
Rynecke bersyukur, pada malam itu dirinya dapat bertemu dan mendengar niat anaknya yang mau berbicara jujur.
Sebelumnya, ia dan suami hampir akan bertolak kembali ke Menado.
"Pada tanggal 6 Agustus 2022, kami akan kembali ke Manado, tiba-tiba HP saya bunyi, ternyata Icad (Richard Eliezer) yang menelepon."
"Dia menangis, dan katanya, 'Mama, saya sudah tersiksa, saya merasa sangat tersiksa'. Waktu itu dia ditahan tiga hari ditahan," jelasnya.
"'Mama, saya sudah tersiksa, hanya makan nasi sama sayur dan yang lain yang juga terlibat enak-enakan di luar (penjara), saya akan bicara jujur'."
"Dia mengatakan itu, lalu kami nangis," lanjut Rynecke.
Kepada Richard Eliezer, Rynecke memintanya untuk berkata jujur sesuai peristiwa yang terjadi.
"Bilang sama dia, 'Adek harus bicara jujur. Ini kan bukan hanya perbuatan dia, lainnya yang terlibat enak-enakan di luar, adek harus jujur'," katanya.
"Lebih baik kamu pulang ke Manado Dek, dari pada kamu jadi seperti ini."
"Kalau mamak bisa gantikan kamu, biarlah mamak yang gantikan kamu. (Hati) saya sakit," kata Rynecke sembari mengusap air mata.
Permintaan itu pun lantas dijawab Richard Eliezer.
"'Saya mau jujur mamak'. Jadi malam itu dia minta kami harus datang ke sana, ke Mabes," jelas Rynecke.
Baca juga: Insting Ibu Bharada E Kuat Lihat Gelagat Aneh Anak soal Kebohongan Ferdy Sambo: Tidak Seperti Ichad
Orang tua Bharada Richard Eliezer (Bharada E) mengaku sempat ketakutan seusai kasus pembunuhan Brigadir J mencuat di publik.
Sunandang Junus Lumiu dan Rynecke Alma Pudihang mengatakan, mereka sempat meninggalkan rumah untuk mencari rasa aman.
Rynecke Alma Pudihang menyebut mulai meninggalkan rumah setelah foto sang anak, Bharada E, banyak tampil di media.
"Pada bulan September 2022 banyak yang ingin mewawancarai Bapak dan Ibu (orang tua Bharada E)."
"Tapi kalau saya lihat tampak di rumah Bapak Ibu itu sudah digembok."
"Apakah Bapak dan Ibu pergi dari rumah? Dan untuk alasan apa?" tanya Rosiana Silalahi.
Lantas Rynecke Alma Pudihang menjelaskan, dirinya dan sang suami dijemput oleh Brimob pada 20 Juli 2022.
Mereka langsung dibawa ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kita sudah mulai takut, memang waktu itu sangat takut, karena masalah keamanan itu."
"Jadi kita bersyukur karena dijemput dari Brimob dan langsung dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, karena Richard memang sudah ditahan di sana," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ayah Bhrada E juga mendesak Ferdy Sambo bersikap jantan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam kasus Brigadir J.
Tidak hanya itu, Sunandag Junus Lumiu meminta Ferdy Sambo untuk tidak mengorbankan anaknya dalam kasus ini.
"Untuk Pak Sambo harus jantanlah. Harus bertanggung jawab lah dalam permasalahan ini, jangan dikorbankan anak saya," ucap Sunandag Junus Lumiu dengan terisak-isak.
"Anak saya hanya pangkat paling rendah, pangkat paling rendah."
"Jadi saya selaku orang tua daripada daripada anak kami Icad, saya minta kepada Pak Sambo, jantanlah."
"Harus bertanggung jawab dalam permasalahan ini, jangan anak saya menjadi korban," ujar Sunandag Junus Lumiu.
Baca juga: Ferdy Sambo Bicara Sosok Wanita Misterius yang Nangis Keluar Rumahnya, Bantah Semua Ucapan Bharada E
Bukan hanya Sunandag Junus Lumiu yang mengungkap pesan bagi Ferdy Sambo, tapi juga ibu Richard Eliezer, Rynecke Alma Pudihang.
"Untuk Pak Sambo, kalau bisa punya hatilah sebagai orang tua. Bapak juga punya anak kan?"
"Seandainya anak Bapak juga dikorbankan seperti itu, menjadi korban seperti ini, bagaimana hancurnya hati seorang ayah?," ucapnya."
"Anak laki-laki yang menjadi kebanggaan dalam keluarga," imbuh Rynecke Alma Pudihang.
Dalam pesannya, Rynecke Alma Pudihang mengaku, di dalam keluarganya tidak punya uang berlimpah seperti halnya Ferdy Sambo.
Menurut Rynecke Alma Pudihang, keluarganya hanya punya hati.
"Yang ada sama kita hanya hati, enggak ada apa-apa. Jadi kami merasa Richard ini adalah kebanggaan yang mengangkat derajat keluarga."
"Jadi tolong kepada Pak Sambo. Kalau bisa ini kesempatan kami berdua hadir di sini meminta dengan sangat kepada Pak Sambo untuk bisa mengakui apa yang telah terjadi," pungkasnya.