Dengan adanya kebijakan ini, konsumen yang bertransaksi menggunakan QR Code mulai menunjukkan peningkatan.
Di wilayah Kediri, sebelum implementasi full cycle, pengguna QR Code hanya sekitar 3-4 persen.
"Tapi setelah ujicoba ini meningkat menjadi 18-19 persen,” tambah Muhammad Rizal, Sales Branch Manager Rayon I Kediri.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Pertamina Rosneft Bakal Bebaskan Lahan Jalan Warga di Jenu Tuban, Warga Langsung Merespon
Sejak uji coba full cycle diberlakukan pada 1 Desember lalu kenaikannya sekitar 20-25 persen.
”Kenaikan ini terjadi di seluruh wilayah Lumajang kecuali Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari yang tidak terlalu signifikan,” kata Zico Aldillah Syahtian, Sales Branch Manager Rayon V Malang.
Sedangkan di Kota Mojokerto, animo pendaftar QR Code mengalami peningkatan dan berjalan dengan tertib.
”Pendaftaran QR Code mengalami peningkatan dan berjalan dengan tertib,” ungkap Agung Surya Pranata, Sales Branch Manager II Surabaya, yang membawahi wilayah Kota Mojokerto.
Sementara salah satu konsumen, Sundoro yang memiliki armada truk mengaku tidak keberatan dengan aturan ini.
"Armada yang kami miliki telah didaftarkan dan memiliki QR Code," ujar Sundoro.
Karena sudah memiliki QR Code, ia bisa membeli solar subsidi hingga 200 liter/ hari.
”Ini bisa digunakan untuk maksimal jarak 800 KM. Jadi tidak masalah. Lagi pula, setelah saya baca, QR Code-nya bisa diprint, jadi tidak harus pakai HP sopir,” tuturnya.
Yang terpenting bagi pengusaha transportasi seperti dirinya adalah kepastian pasokan.
”Bagi konsumen, aturan ini tidak masalah, asalkan stok solar subsidi di SPBU selalu ada,” tegasnya.
Untuk informasi lokasi SPBU secara lengkap dapat dilihat di website https://mypertamina.id/daftar-spbu-uji-coba-subsidi-tepat.
Berita Surabaya lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com