Bahkan, gelombang kedatangan wisatawan asal Australia akan terus berlanjut hingga momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
"Kami monitor dari tim yang sudah stand by di Sydney. Belum ada pembatalan kunjungan wisatawan dari Australia secara signifikan. Belum ada flight yang di-cancel dan belum ada liburan Nataru yang per hari ini dibatalkan," katanya.
Sekalipun, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi soal UU KUHP. Bukan hanya kepada Australia, namun beberapa negara lain.
"Karena ini masih tahap awal (pengesahan UU). Baru seminggu. Kami berikan pemahaman kepada wisatawan, bukan hanya wisatawan dari Australia tapi wisatawan yang datang ke Indonesia," katanya.
Selain Australia, selama ini Indonesia memiliki pasar wisatawan andalan dari India, Singapura, Malaysia, Inggris dan Amerika. Sandiaga akan meyakinkan kepada masing-masing negara bahwa Indonesia tetap akan menjamin kenyamanan para wisatawan.
"Perwakilan-perwakilan di sana aktif untuk sosialisasi. Bahwa wisatawan datang ke Indonesia ini karpet merah," katanya.
"Mereka layaknya akan diperlakukan sebagai tamu agung. Kita hormati ranah privat mereka, kita akan pastikan wisata mereka aman, nyaman dan menyenangkan," katanya.
Tahun ini, Indonesia mendapat kunjungan wisatawan asing cukup tinggi. Ini menjadi lompatan kebangkitan pasca Indonesia dihantam pandemi dua tahun berturut-turut.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini telah mencapai 3,92 juta (per Oktober 2022) dan terus meningkat mendekati 5 juta di akhir tahun. Jumlah tersebut melebihi target, yang di estimasi antara 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan.
"Kita sekarang bangkit. Kita sudah melebihi target. Hampir dua kali lipat dari estimasi wisatawan mancanegara atau hampir mencapai 5 juta wisatawan," katanya.
Karenanya, momentum ini harus terus dijaga. Ia optimistis, hal ini akan terus berlanjut pada tahun depan.
Baca juga: Urusan Pilpres 2024, Sandiaga Uno Tak Berani Langkahi Prabowo Subianto: Sangat Tegak Lurus
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com