Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Pekerja Seks Komersial (PSK) online mulai merambah di Kabupaten Pamekasan, Madura jelang perayaan Natal 2022 dan pergantian tahun baru 2023.
Para PSK ini beroperasi atau menjajakan layanan esek-esek melalui aplikasi MiChat.
Perempuan yang dijuluki kupu-kupu malam ini mematok tarif sekitar Rp 300 ribu - Rp 800 untuk sekali kencan.
Bahkan, ada sebagian PSK MiChat yang terpantau memposting wajah dan bentuk tubuhnya dengan jelas.
Para PSK MiChat di Pamekasan ini menawarkan terhadap tamunya untuk berhubungan seksual di sebuah tempat penginapan di Pamekasan.
Bahkan ada pula yang menawarkan untuk kencan di sebuah rumah kos.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Hasanurrahman menjelaskan, untuk menangkap PSK online ini pihaknya terkendala dalam mengakses situs atau jejaring media sosial yang dipakai PSK online tersebut saat menjajakan dirinya.
Sementara ini pihaknya mengantisipasi mulai merambahnya PSK online ini dengan patroli rutin.
Selain itu mencari informasi dari masyarakat untuk mengetahui keberadaan PSK online tersebut ketika hendak melayani tamunya.
"Karena PSK sekarang itu informasinya tidak mangkal, tidak seperti tahun-tahun lalu yang mangkal di warung kopi," kata Hasanurrahman, Selasa (13/12/2022).
Berdasarkan informasi yang pihaknya himpun, para PSK online ini lebih cerdik saat menjual dirinya terhadap pria hidung belang.
Sebab mereka memakai aplikasi khusus yang hanya diketahui oleh orang tertentu.
"Sekarang PSK online sudah sembunyi dan mereka pakai aplikasi di ponselnya sehingga orang tertentu yang bisa masuk ke sana," jelas dia.
"Meskipun kami berusaha untuk tahu nomor mereka, kami pun tidak akan diberi, karena para tamunya itu biasanya langganan," sambung dia.