Pembunuhan Brigadir J

Butuh 5 Bulan, Putri C Akhirnya Akui Alasan Bohong: Takut Ferdy Sambo, Kebenaran Rudapaksa Terungkap

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Candrawathi yang terkuak kebohongannya setelah beberapa bulan setelah diminta bohong oleh Ferdy Sambo.

Reni kemudian mengungkapkan, Putri sebenarnya sudah mengaku bahwa peristiwa pelecehan di rumah dinas Kadiv Propam Komplek Polri Duren Tiga adalah kebohongan.

Namun, kata Reni, Putri Candrawathi mengaku terpaksa harus berbohong karena harus mengikuti skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.

Baca juga: SOSOK Tuhan Yesus di Grup WhatsApp Duren Tiga, Orang Penting Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi?

Dalam pengakuannya, Putri Candrawathi juga menyebut peristiwa kekerasan seksual yang sebenarnya terjadi di Magelang, pada 7 Juli 2022.

"Pada waktu itu, Ibu Putri mengatakan bahwa 'peristiwa (pelecehan seksual) di Duren Tiga itu tidak benar, tapi saya takut pada suami saya, saya dipaksa untuk menandatangani BAP dan saya percaya pada suami saya". Itu ada tangisan," kata Reni.

"Namun, respons tangisannya secara fisiologis dan emosional itu intensinya berbeda dengan pada saat menceritakan peristiwa yang ada di Magelang," ujarnya lagi.

Baca juga: Ferdy Sambo Protes Skor Kebohongan Putri Candrawathi Tertinggi di Kasus Brigadir J: Inilah Faktanya

Kebohongan yang dilakukan Putri Candrawathi pun kini terungkap jelas sudah diakui.

Selain itu, fakta terkait pemerkosaan juga akhirnya terungkap.

Fakta baru disampaikan oleh saksi yang melihat arti di balik tangisan PC selama ini dilakukan pemeriksaan.

Dari tangisan tersebut terungkap bagaimana kondisi psikologis PC yang sebenarnya.

Hakim kemudian menanyakan, bagaimana pandangan psikologis tentang tangisan Putri.

Ahli poligraf Polri mengungkap hasil skor kebohongan Putri Candrawathi yakni minus 25 atau dinilai tertinggi dari terdakwa lainnya. Namun suami Putri, Ferdy Sambo, mengajukan keberatan terkait hasil skor itu. (Kolase Antara News/Facebook Andreas Nahot)

Sebab, kedua cerita baik yang bohong maupun yang benar sama-sama disertakan dengan tangisan.

Reni menjawab, tangisan tersebut bisa saja terjadi karena respons Putri takut terhadap Ferdy Sambo dan kebohongan yang disembunyikan.

Sedangkan saat berkata jujur, Putri Candrawathi dinilai menangis dengan kemungkinan perasaan trauma mengingat peristiwa perkosaan yang dialami di Magelang.

"Semuanya memang membuat takut bagi ibu Putri. (Tangisan) yang pertama, takut karena sebetulnya tidak seperti (skenario) itu kejadiannya. Sementara (tangisan) yang satunya menyatakan kejadian yang sebenarnya itu (kekerasan seksual) yang di sini (Magelang)," kata Reni.

"Respons tangisan betul ada pada dua-duanya Yang Mulia, hanya saya sampaikan terobservasi berbeda intensitasnya," ujarnya melanjutkan.

Ferdy Sambo bantah selingkuh. Tegaskan Brigadir J merudapaksa Putri Candrawathi. (Warta Kota/YULIANTO)
Halaman
123

Berita Terkini