Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur merespons temuan macan tutul (Panthera pardus) di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi telah mengirim tim untuk menindaklanjuti temuan warga yang terabadikan dalam video berdurasi 19 detik itu.
"Kami masih menggali informasi detail di lapangan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi Purwantono, Senin (2/1/2023).
Tim di lapangan, lanjut Purwantono, masih mencocokkan rekaman yang beredar dengan kondisi riil di lokasi.
Jika hasil identifikasi di lokasi menunjukkan kondisi yang identik dengan video yang beredar, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut.
Baca juga: Tidur di Dahan Pohon, Kemunculan Macan Tutul Gegerkan Warga Banyuwangi, Berawal dari Suara Monyet
Baca juga: Heboh Warga Lereng Gunung Raung Bertemu Macan Tutul, Aparat Banyuwangi Mengecek ke Lokasi
Jika menilik pada video yang beredar, Purwantono memastikan bahwa binatang yang terekam adalah macan tutul.
"Macan tutul memang pemanjat dahan pohon," lanjut dia.
Jika temuan itu benar, pihaknya akan menelusuri habitat macan tutul tersebut.
"Apakah macan tutulnya memang tinggal di sana, atau apakah hanya singgah, kami masih akan memastikannya," sambung Purwantono.
Jika lokasi penemuan macan tutul bukan habitat binatang dilindungi itu, BKSDA akan mengupayakan evakuasi.
Baca juga: Lakukan Pembersihan Jalur Pendakian Gunung Semeru, Pegiat Alam Bebas Temukan Jejak Macan Tutul
Proses evakuasi bisa dilakukan dengan dua cara. Yakni penghalauan dan pembiusan.
"Akan dievakuasi kalau bukan habitat asalnya, biar tidak meresahkan masyarakat," lanjutnya.
Dugaan sementara, macan tutul itu berasal dari daerah di Gunung Raung. Hal itu karena lokasi penemuan macan tutul berada di lereng gunung tersebut.
Purwantono menjelaskan, macan tutul adalah satwa dilindungi Undang-Undang. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tak mendekat ke lokasi penemuannya.