Berita Viral

Tragedi Kembang Api Tersangkut di Baju, Ibu Tewas Kena Ledakan di Depan Anak, Saksi: Kilatan Besar

Penulis: Ani Susanti
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Kembang api - Berita ibu tewas kena ledakan di perayaan tahun baru 2023.

TRIBUNJATIM.COM - Banyak tragedi mengerikan yang terjadi pada perayaan Tahun Baru 2023.

Di antaranya terjadi pada ibu dua anak bernama Elisangela Tinem.

Rayakan pergantian tahun dengan kembang api, ibu tewas terkena ledakan.

Mirisnya, insiden itu terjadi tepat di depan anak-anak dan keluarga Elisangela Tinem sehingga begitu terpukul.

Baca juga: Kondisi Terkini Wabup Kaur Bengkulu 2 Jari Hancur Gegara Ledakan Kembang Api, Para Pejabat Berlarian

Perayaan Tahun Baru 2023 yang harusnya penuh suka cita justru berubah duka.

Seorang ibu dua anak tewas secara tragis setelah insiden yang dialaminya.

Kembang api yang dinyalakan saat tahun baru tersangkut di pakaiannya dan meledak.

Korban bernama Elisangela Tinem (38), saat itu tengah merayakan pesta tahun baru keluarganya di sebuah pantai di Praia Grand, Brazil, 31 Desember 2022 lalu.

Baca juga: Tak Ada Pelanggaran pada Ledakan Kembang Api Wabup Kaur, Murni Kecelakaan, Polisi: Kurang Hati-Hati


 
Saat ledakan terjadi suasana pun berubah mencekam dan panik.

Dilaporkan Elisangela Tinem tewas dengan luka serius di dadanya.

Awalnya, Elisangela Tinem bersama keluarga melihat pertunjukkan kembang api, bersuka ria bersama keluarganya.

Lantas sebuah kembang api tersangkut di pakaiannya.

Kembang api tersebut meledak, membuat orang-orang di sekitar Elisangela berlari menghindari lantaran panik.

Baca juga: Meski Tanpa Kembang Api, Pengunjung Tetap Antusias Rayakan Tahun Baru di SLG: Indah untuk Dikenang

Elisangela Tinem pun jatuh mengalami luka serius, dikutip dari The Sun via Tribun Style.

Kerabat serta anak-anaknya yang masih kecil menyaksikan insiden naas itu.

Saksi mata, Luiza Ferreira (20) mengatakan beberapa pertunjukkan kembang api tanpa izin memang banyak terjadi di pantai.

"Saya melihat kilatan besar tepat saat tengah malam dan saya memeluk ibu saya dan kemudian semua orang mulai berteriak.," ujarnya.

"Saya melihat seorang wanita terbaring di tanah berdarah, dan anak laki-laki yang bersamanya juga terbaring di tanah."

"Orang lain berlari untuk menjauh dari daerah itu."

Baca juga: Tambah Personel, Polres Blitar Kota Perketat Penjagaan Pasca Ledakan di Polsek Astanaanyar Bandung

Elisangela meninggal secara tragis karena luka di dadanya.

Pemakaman ibu dua anak tersebut berlangsung pada Senin sore (2/1/2023), bertempat di kota asalnya Sao Paulo.

Sepupu Elisangela Tinem yang berusia 41 tahun diketahui telah memberi tahu polisi bahwa kembang api meledak setelah tersangkut di pakaiannya.

Telah dipastikan bahwa kembang api yang mematikan itu tidak dinyalakan oleh salah satu kerabat Elisangela Tinem.

Kini investigasi sedang berlangsung saat polisi meluncurkan perburuan untuk menemukan orang yang menyalakan kembang api itu.

Baca juga: Diawali Suara Ledakan, Kandang di Tulungagung Terbakar, 1.100 Ekor Ayam Matang Jadi Ayam Panggang

Sementara itu, perayaan malam tahun baru di Uganda juga berubah menjadi duka.

Sembilan orang meninggal dunia akibat berdesakan ingin melihat kembang api.

Salah satu korban adalah bocah laki-laki berusia sepuluh tahun.

Tragedi ini terjadi di lorong sempit di Freedom City Mall dekat ibu kota Uganda, Kampala.

Pihak kepolisian setempat mengatakan, antusias warga menyaksikan pesta kembang api sangat tinggi.

Mereka mulai memadati area lorong menjelang pergantian tahun.

Banyaknya jumlah warga membuat pergerakan menjadi sangat terbatas.

Kondisi inilah yang memicu terjadinya aksi saling dorong.

Akibatnya, banyak warga yang tak sadarkan diri hingga meninggal dunia.

Polisi menyebut, jumlah korban tewas dilaporkan ada sembilan orang.

"Banyak orang mati lemas. Sejauh ini sembilan orang dipastikan tewas," kata polisi, dikutip dari The Guardian via TribunVideo ( grup TribunJatim.com ).

Baca juga: Polisi Olah TKP Rumah yang Meledak Gegara Tabung Elpiji Bocor, Terungkap Pemicu Ledakan

Sementara puluhan lainnya mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Salah satu korban yang selamat, Sylvia Nakalema (27) menceritakan detik-detik peristiwa mencekam itu.

Ia mengaku mendengar suara tangisan dan teriakan anak-anak.

Sejumlah orang bahkan langsung tergeletak di lokasi karena kehabisan napas.

"Anak-anak menangis dan terjadi kekacauan," kata dia.

Ia sendiri bisa selamat karena terdorong ke sisi luar kerumunan.

Baca juga: Malam Tahun Baru 2023, Tak Ada Pesta Kembang Api di Simpang Lima Gumul, Ini Alasannya

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, dari sejumlah pengalaman di negara setempat, kembang api biasanya berisiko menimbulkan cedera saat:

  • Disulut anak-anak
  • Mejan (melempem atau tidak dapat meletus) dan disulut ulang
  • Dilempar
  • Dipegang langsung dengan tangan, minim pengaman
  • Kembang api disimpan di saku
  • Disulut sembari mengonsumsi alkohol

WHO pun tidak menyarankan kita menyalakan kembang api tanpa dukungan profesional.

Berita Terkini