Laporan Warrtawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebanyak 100 pelari dari komunitas Malang Playon menggelar aksi kemanusiaan Run for Justice atau berlari untuk keadilan di Stadion Kanjuruhan, Minggu (8/1/2023).
Acara ini digelar sebagai bentuk sindiran terhadap hukum mengenai usut tuntas tragedi Kanjuruhan yang sampai saat ini terbilang lamban.
"Tidak hanya berlari, tetapi ini sebagai bentuk sindiran yang sampai hari ini kita rasa proses hukum yang jalan di tempat. Lalu kami mengambil tema run for justice," ujar Koordinator aksi, Susanto Setiawan.
Susanto mengatakan, total pelari yang mengikuti acara ini sebanyak 100 orang, sesuai dengan 100 hari tragedi Kanjuruhan.
Mereka akan berlari sepanjang 13,5 kilometer, sesuai dengan jumlah korban meninggal dunia saat tragedi Kanjuruhan.
Dari setiap pelari akan menggunakan nomor dada yang tertulis nama korban.
Baca juga: 1 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Bebas dari Tahanan, Kapolda Jatim Sebut Proses Hukum Tak Berhenti
Baca juga: Demi Cari Keadilan Tragedi Kanjuruhan, Aremania Temui Moeldoko di Jakarta
"Tidak hanya sekedar berlari, tetapi kami punya misi kemanusiaan untuk mengingatkan aparat bahwa kami tidak tinggal diam. Kami juga berharap keadilan harus tetap ditegakkan," terangnya.
Antusias dari para peserta Run for Justice tak hanya dari Malang Raya, melainkan ada yang dari Pasuruan hingga Blitar.
Menurutnya, acara hari ini bukanlah yang pertama kalinya.
Sebelumnya komunitas Malang Playon pernah melakukannya saat memperingati 40 hari tragedi Kanjuruhan.
"Hari ini yang ke 100 harinya, kami sengaja batasi. Awalnya memang 135 peserta sesuai korban, tapi karena tema 100 hari maka kami putuskan untuk 100 peserta saja," ujarnya.
Para pelari memulai startnya di Stadion Kanjuruhan dengan rute menuju ke perempatan Sipur, lalu ke Jalan Panggungrejo, menuju ke perempatan Kepanjen dan berakhir di Stadion Kanjuruhan lagi.
Setelah finish mereka akan melanjutkan acara doa bersama.
"Pesan yang ingin di sampaikan ini adalah sindiran tajam terhadap aparat yang sampai saat ini ternyata tidak serius untuk mengusut tuntas kasus ini terlihat tidak objektif. Kami memilih berlari dengan santun," tukas Susanto.
Baca juga: Terungkap Alasan Sebenarnya Sidang Kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan Digelar di Surabaya: Traumatik
Berita Tragedi Arema vs Persebaya lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com