Pemain jebolan klub SGS PLN Bandung itu terus melaju untuk unggul 18-12 lewat permainan nettingnya yang sangat baik.
Sayangnya, smes keras Anthony lagi-lagi menabrak net dan memberikan keuntungan untuk Antonsen.
Akan tetapi pengembalian ciamik dari Anthony yang menahan bola tanggung dari Antonsen membawanya mencatatkan game point pertama dengan keunggulan 20-14.
Tak berlama-lama, Anthony langsung menutup gim kesatu usai pukulan menyilangnya gagal dikembalikan Antonsen.
Berlanjut ke gim kedua, Anthony yang tertinggal dua angka dulu mampu menyamakan kedudukan saat skor 3-3.
Namun Antonsen menunjukan smes menyilang yang tajam hingga membuat Anthony tersungkur. Dia terus menambah keunggulannya atas Anthony hingga skor 6-3.
Anthony bahkan harus tertingal 5-10, namun perlahan dia mampu mengejar dengan mencetak tiga angka beruntun untuk memperkecil jarak menjadi 8-10.
Sayangnya, pukulan backhand dari Anthony yang menyangkut di net memberikan keunggulan untuk Antonsen pada interval gim kedua.
Setelah istirahat sebentar, Anthony justru semakin tertinggal hingga selisih enam angka lewat skor 10-16.
Namun perjuangan Anthony belum berakhir begitu saja usai dia mampu menempel ketat Antonsen dua angka saja hingga skor 17-19.
Akan tetapi dua kesalahan beruntun dari Anthony dalam mengembalikan bola memaksa laga berlanjut ke gim penentuan.
Pada gim pamungkas, Anthony kembali tertinggal dulu dengan skor 2-5.
Anthony memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan sebanyak dua kali, namun upayanya selalu gagal saat dua pukulan Anthony yang melebar hingga harus ketinggalan 7-11 pada interval.
Selepas jeda, Anthony kembali menunjukan penampilan apiknya hingga kembali membuat angka dekat menjadi 11-12. Kesalahan yang dilakukan Antonsen di depan net akhirnya membuat skor imbang 12-12.
Akan tetapi, Anthony kembali kehilangan momentum setelah Antonsen kembali menjauh untuk unggul 15-12.