HUT PDIP

Megawati Blak-blakan Bocorkan Orang yang Tidak Suka dengan Dirinya: Pura-pura Bersahabat

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI Perjungan Megawati Soekarnoputri blak-blakan sebut ada orang yang senang dengan dirinya

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri blak-blakan ada orang yang tidak suka dengan dirinya.

Siapa yang dimaksudnya?

Simak selengkapnya di sini

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa dirinya sebentar lagi akan merayakan hari ulang tahun ke-76.

Adapun ulang tahun Megawati pada 23 Januari.


Menurut dia, tidak ada perayaan khusus saat hari ulang tahunnya nanti.

"Terus gimana, Bu? Aku mau makan sama anak cucu wae," kata Megawati dalam pidatonya pada acara peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-50 PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Akan tetapi, Megawati membuka kemungkinan turut mengundang sejumlah kerabat dan sahabat dalam perayaan ulang tahunnya.

Ia pun menyinggung tidak akan mengundang yang bukan sahabatnya.

"Yang merasa sahabatku, saya undang. Yang ndak sahabat, ndak," tegasnya. Presiden kelima RI ini kemudian mengungkapkan alasan tidak mengundang orang yang tak dianggap sebagai sahabat. Megawati mengaku banyak yang tidak menyukainya.

Namun, ia tak membeberkan lebih lanjut siapa yang dimaksud bukan sahabat itu.

"Banyak lho yang ndak senang sama saya. Tapi kalau udah perlu, baru pura-pura bersahabat," sindir Megawati.

Baca juga: SOSOK dan Biodata Prananda Prabowo, Keturunan Ideologis Bung Karno, Konseptor Pidato Megawati


Megawati Ultimatum Kader PDIP

Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga menegaskan kepada kadernya untuk menjalankan instruksi partai.

Dia menyebut instruksi ini harus ditaati, jika tidak kader akan menerima sanksi pemecatan.

"Satu suara, Ibu musti apa? Ya iya dipecat. Kenapa? Karena tidak menjalankan instruksi partai," kata Megawati saat berpidato dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

Megawati menegaskan setiap kader tidak hanya menganggap instruksi sebagai tulisan di atas kertas semata yang sudah ditandatanganinya.

Menurutnya, instruksi partai tidaklah susah untuk dijalani yaitu turun ke bawah membantu masyarakat.

"Loh instruksi Ibu tuh sebenarnya enggak susah loh, dan selalu harus turun ke bawah. Kalian mau jadi lagi enggak sih yang namanya legislatif sama eksekutif," ujarnya.

Megawati sempat meminta kadernya yang belum pernah melakukan blusukan untuk tunjuk tangan.

Baca juga: Megawati Pasang Target PDIP Menang Tiga Kali, Pengamat Sebut soal Tantangan yang Tidak Mudah

Dia lantas tidak menyangka ada banyak kader yang menunjuk jarinya.

"Kok akeh meneng sing ora turun (banyak yang tidak blusukan)," kata Megawati.

Sebagai petinggi partai, Megawati pun menanyakan mengapa mereka belum melakukan instruksi partai tersebut.

Padahal jika ingin memenangkan pertarungan politik, kader harus siap untuk blusukan agar mengetahui apa yang diinginkan rakyat.

"Berarti belum pada turun ya, ada yang sudah, ada yang meneng (belum), kenapa belum turun? loh katae arep tempur (katanya mau bersaing)," tegas Megawati.

Presiden ke-5 RI ini menyampaikan bahwa dirinya memantau kerja-kerja kader PDIP secara daring melalui aplikasi Media Pintar Perjuangan (MPP) yang digagas oleh Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo.

"Sekarang Ibu kan sudah bikin, Ibu sudah turun loh, itu diketuai sama Mas Prananda. Jadi ada tempat pemantauan, absensi mesti jalan, coba bayangkan apa yang Ibu instruksikan harus dijalankan," ucap Megawati.

Putri Bung Karno ini menuturkan kepada kader yang tidak mau menjalankan instruksi partai agar segera keluar dari PDIP.

Baca juga: Megawati Pasang Target PDIP Menang Tiga Kali, Pengamat Sebut soal Tantangan yang Tidak Mudah

Megawati menegaskan kader PDIP tidak ada yang tidak turun ke bawah karena hanya itulah cara agar partai bisa memenangkan kontestasi.

"Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati. Jadi makanya kenapa yang namanya (tema HUT) ini tadi, 'Genggam Tangan Persatuan', itu kalau enggak bonding rasanya ya anyep, anyep, enggak ada guna segini banyak," imbuhnya.

Momentum Lepas Kangen

Dalam harlah setengah abad PDI Perjuangan sengaja tidak mengundang partai politik lain.

Peringatan ulang tahun partai berlambang banteng moncong putih ini dilakukan sebagai bagian konsolidasi internal dalam rangka pemenangan pemilu 2024.

Megawati menegaskan HUT ke-50 PDIP berfokus kepada memperkuat jati diri sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.

Dia pun melempar pertanyaan kepada puluhan ribu kader partai yang hadir di lokasi tersebut.

"Kalian kangen tidak sama Ibu? kangen atau tidak sama Ibu?" tanya Megawati keras.

"Kangeeen," jawab ribuan kader PDIP yang mengenakan atribut merah.

Megawati mengaku jarang bertemu langsung dan dialog tatap muka dengan kader selama pandemi Covid-19.

Lalu, Megawati pun mengatakan bahwa perayaan HUT ke-50 PDIP merupakan hari yang bersejarah bagi partai berlambang banteng moncong putih itu.

Putri Sang Proklamator ini mengungkapkan rasa kangennya kepada para kadernya.

Maka dari itu, acara HUT PDIP ini bagian dari momen kangen-kangenan bersama kader partainya.

"Saya tidak muncul bertatap muka seperti ini sudah hampir 3 tahunan, jadi saya ingin tahu pasukan saya ini masih ada apa tidak. Ternyata Alhamdulillah," tegas Megawati.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Instruksi Megawati soal Pencapresan Sudah Jelas: Menyiapkan Diri dengan Baik

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati: Banyak yang Ndak Senang sama Saya, lalu Pura-pura Bersahabat kalau Ada Perlu"


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini