Berita Lifestyle

Koleksi Lunar New Year, Batic Chic Angkat Ragam Hias Imlek pada Wastra Nusantara

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koleksi Batik Chic Red Gallery dalam Lunar New Year yang ditampilkan di De Soematra Surabaya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Imlek tidak pernah terpisah dari warna merah. Beragam model busana juga bisa menjadi pilihan untuk merayakan Tahun Baru Imlek. 

Busana khas Imlek dengan paduan batik menambah kesan elegan dan mewah. Salah satunya yang ditampilkan Batik Chic Red Gallery.

Batic Chic selalu konsisten mengangkat tema batik. Kali ini menghadirkan busana batik dengan motif khas Imlek.

Warna-warna merah dan biru dihadirkan dalam koleksi terbaru dari Batik Chic Red Gallery.

Desainer Novita Yunus menjelaskan, pada koleksi terbaru untuk Lunar New Year ini memadukan Batik Pekalongan dengan desain motif-motif khas Imlek.

“Ini tahun ke 9 untuk acara Imlek jadi pas buat koleksi lunar. Ada 50 baju yang terinpirasi dari batik peranakan,” kata Novita ditemui di De Soematra Surabaya.

Novita mengatakan, selain busana batik peranakan juga ada kebaya full bordir. Dalam setiap koleksi memiliki karakter dari Batik Chic yang menampilkan bordiran dengan simbol bernuansa Imlek.

Baca juga: Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Mulai Bersolek Jelang Imlek 2574, Kelinci Air Sambut Pengunjung

Baca juga: 15 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 dalam Bahasa Inggris, Dilengkapi dengan Terjemahannya

Misalnya, motif banji yang dikenal sebagai perlambangan murah rejeki. Selain itu juga motif flora fauna pada busana cheongsam.

Semua koleksi terbagi menjadi tiga tampilan ready to wear mulai dari kasual, formal dan kebaya.

“Pelengkapnya ada kalung tas, aksesoris tas. Ini semua ready to wear, kebaya sebetulnya untuk dewasa 30 tahun ke atas tapi batik bisa 17 tahun ke atas,” ucapnya.

Novi mengungkapkan, acara Lunar Festival menampilkan 50 koleksi ini disiapkan Batik Chic dalam waktu dua bulan. Mulai dari persiapan kain, desain hingga memproses jahit.

“Ada two piece, three pieces. Top, outer, busana loose, kasual ada beberapa varian lagi yang lebih anak muda. Warnanya dominan merah dan biru,” katanya.

Sementara itu, Ida Agrina selaku BC Red Partner mengatakan, kerjasama memboyong Batic Chic ke Surabaya sebagai bagian dari pengenalan wastra Indonesia dalam koleksi yang berbeda.

Batik bukan lagi busana yang kaku. Melalui koleksi lunar ini, pihaknya ingin menampilkan busana modern dengan batik.

“Kami ingin menaikan Kota Surabaya di dalam wastra Indonesia, dalam hal bisnis kami juga ingin meningkatkan kembali pengrajin di Surabaya,” katanya.

Berita Terkini