Berita Viral

Alasan Kades di Jateng Ancam Bakar Hidup-hidup Penjual Rujak, Dipicu Aksi Mencuri, Endingnya Damai

Penulis: Ani Susanti
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terungkap alasan Kades di Jawa Tengah yang viral ancam bakar penjual rujak.

TRIBUNJATIM.COM - Di media sosial viral ulah kepala desa atau kades mengancam seorang penjual rujak keliling.

Kades di Jateng atau Jawa Tengah itu mengancam akan membakar si penjual rujak keliling hidup-hidup.

Alasan di balik sikap kades di Jateng itu pun terkuak.

Semua dipicu aksi pencurian.

Dalam video yang viral, seorang kades di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menghajar dan mengancam membakar hidup-hidup pedagang rujak.

Video itu di antaranya diunggah oleh akun Instagram @Hukum & Kriminal.

Dalam video amatir tersebut nampak kades pria yang mengenakan topi, kaus hitam, celana pendek dan sandal berkali-kali memukuli pria berkaus merah yang pasrah duduk di atas bangku bambu.

Terlihat gerobak motor penjual rujak buah itu sudah ambruk di seberang.

Penjaja keliling itu hanya bisa memohon ampun saat pukulan bertubi-tubi mendarat di bagian kepalanya.

Baca juga: Alasan Pria di Banyuwangi Bakar Rumah Mantan, Ide Ledakan dari Rusia, Sakit Diputus 7 Bulan Pacaran

Kades yang berdiri di hadapannya melayangkan jotosan keras sembari menginterogasinya.

Dalam video berdurasi 20 detik itu, sejumlah orang yang mendekat cuma ikut menyaksikan tanpa berani melerai.

"Ngakuo, nek gak ngaku tak obong sak wong-wonge (mengaku saja, kalau tidak saya bakar ragamu)," kata kades itu.

"Lha kok mlebu ning nggone wong, opo meh ndemeni wong opo piye? (Kenapa masuk ke rumah orang, apa mau cabul atau gimana ?)," sambung sang kades.

Baca juga: Eks Suami Siri Bakar Hidup-hidup Mantan Istrinya di Jembatan, Siram Bensin, Pelaku Disebut Suka KDRT

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, diketahui identitas kades tersebut berinisial SH, Kepala Desa Kejawan, Kecamatan Tegowanu.

Pria yang dihadiahi bogem mentah itu sebelumnya kepergok nyelonong masuk ke rumah seorang warga Desa Kejawan.

Diduga, pedagang rujak keliling yang berasal dari desa sebelah itu hendak melakukan pencurian.

Pemilik rumah, Ana Nur Hidayah (28) mengatakan, dugaan percobaan pencurian itu terjadi pada Jumat (20/1/2023) pukul 12.30.

Saat itu, Ana terkejut lantaran melihat orang asing tiba-tiba sudah berada di dalam rumahnya yang terkunci rapat.

"Saya keluar ke rumah orangtua dan mengunci semua pintu. Namun, saat balik selepas jumatan saya kaget ada orang masuk dari jendela samping. Saya langsung teriak maling," terang ibu rumah tangga tersebut.

Terduga pencuri tersebut kemudian kabur melalui pintu jendela menuju area persawahan setempat.

Warga kemudian beramai-ramai mengejar dan berhasil mengamankannya.

Belakangan diketahui, terduga pencuri itu yakni AR (26), seorang pedagang rujak yang biasa berkeliling menggunakan gerobak motor.

Warga Kecamatan Tegowanu itu kemudian diinterogasi hingga akhirnya datanglah sang kades yang menghakiminya.

"Kasus berakhir damai. Saya tidak tega karena bakul rujak itu anaknya banyak dan masih kecil-kecil," pungkas Ana.

Kapolsek Tegowanu AKP Danang Essanto membenarkan kasus dugaan percobaan pencurian yang dilakukan pedagang rujak keliling tersebut.

"Pak kades spontan melakukan pemukulan terhadap penjual rujak yang mengaku berniat mencuri. Kasus ini sudah selesai dan tidak diproses hukum, karena sepakat berdamai," ujar Danang.

Baca juga: Bakar Kayu untuk Usir Nyamuk, Bengkel di Surabaya Malah Terbakar, 2 Motor dan Bodi Truk Ikut Dilalap

Sementara itu, aksi pencurian juga baru terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Sepak terjang Jeffri Noh (40) maling spesialis gulungan kabel yang menyatroni di rumah kosong, Jalan Raya Jemursari No 26, Wonocolo, Surabaya, berakhir ditangan Tim Antibandit Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya. 

Pemuda bertubuh gempal itu, hanya bisa pasrah saat disergap anggota Unit Reskrim Polsek Wonocolo, usai mencuri kabel di rumah tersebut, pada Kamis (12/1/2023). 

Saat disergap pada pukul 02.30 WIB, warga asal Kecamatan Semampir, Kota Surabaya itu, baru saja menjalankan aksi pencurian kabel di rumah tersebut, untuk kedua kali.

Jeffri ditangkap dengan barang bukti gulungan kabel sepanjang 23 meter. 

Lalu sejumlah perkakas alat pengungkit; tang, obeng, gergaji kabel, cater, dan tujuh karung berisi kabel ukuran lima meter. 

Baca juga: 2 Bocah SD Blitar Diduga Bakar Bus Mangkrak 1 Tahun yang Dianggap Angker, Berawal Mainan Korek

Ternyata, pria pengangguran itu, begitu rajin melucuti rangkaian kabel tembaga utama penyalur listrik di rumah tersebut. 

Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, tersangka mencuri instalasi kabel utama di rumah korban yang memang dalam keadaan kosong. 

 Artinya, rumah tersebut belum difungsikan sebagai tempat tinggal oleh anggota keluarganya sepenuhnya secara menetap di dalamnya. 

Tersangka yang mengetahui hal tersebut, akhirnya melakukan aksi pencurian tersebut secara berkala. 

Yakni mulai pada Selasa (10/1/2023) sebagai aksi pertama. Dan dua hari kemudian, pada Kamis (12/1/2023) sebagai aksi kedua. 

Namun korban berinisial D yang keburu menyadari rumahnya disatroni maling pencuri kabel itu, lantas melaporkan temuan tersebut ke SPKT Mapolsek Wonocolo, pada Rabu (11/1/2023). 

Tak pelak, petugas yang berusaha gerak cepat mengejar pelaku, berusaha melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus mengintai lokasi rumah tersebut. 

Ternyata, dugaan petugas tak meleset. Tersangka beraksi mencuri kabel untuk yang kedua kali, dengan memanjat pagar. 

"Ternyata sehari setelah melakukan aksinya, pelaku melakukan aksinya lagi keesokan hari. Pukul 2 dini hari. Pelaku sudah dipantau oleh tim unit reskrim, pada saat keluar," ujar Bayu, Senin (23/1/2023). 

Baca juga: Cegah Kebakaran, Polisi Pasang Garis Police Line Lokasi Penemuan Gas Bau Menyengat di Madiun

Sementara itu, tersangka Jeffri Noh mengaku baru sekali mencuri kabel listrik di rumah tersebut. 

Kabel hasil curian tersebut dijualnya ke pasar loak yang memang menampung tembaga kabel listrik. 

Hasil penjualan kabel tersebut, sekitar Rp400 ribu. Dan diakui Jeffri, uang tersebut digunakan untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

"Yang pertama kabel saya jual laku Rp400 ribu," ungkap Jeffri, seraya melirihkan nada suaranya saat diinterogasi oleh Kompol Bayu
 

Berita Terkini