Berita Viral

Nasib PNS Dinkes di Lampung Hajar Penjual Martabak Perkara Parkir, Ingin Damai: Arogan Ada Sebabnya

Penulis: Ani Susanti
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terkuak nasib PNS yang hajar pedagang martabak di Jalan Gajah Mada, Kedamaian, Kota Bandar Lampung. Videonya viral di media sosial.

TRIBUNJATIM.COM - Video pegawai negeri sipil (PNS) di Dinkes Lampung hajar pedagang martabak terlanjur viral di media sosial.

Kini, nasib PNS bernama Muhammad Iqbal yang menghajar Erwin (30), pedagang martabak di Jalan Gajah Mada, Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Lampung, terkuak.

Melansir dari Kompas.com, dalam video rekaman CCTV yang viral, PNS itu terlihat menampar dan membenturkan kepalanya ke arah wajah korban.

Selain itu, PNS itu juga tampak menenteng sebatang besi yang diambil dari dalam mobilnya untuk mengintimidasi korban.

Berdasarkan keterangan dalam unggahan video tersebut, PNS itu marah karena Erwin memintanya tidak parkir di depan gerobak martabaknya.

"Pria berseragam ASN aniaya penjual martabak di Jalan Gajah Mada, samping RS Graha Husada, Bandar Lampung, hanya karena ditegur korban agar tidak memarkir mobil di depan gerobaknya," tulis pengunggah video, sebagaimana diberitakan tren.kompas.com, Sabtu (4/2/2023).

Erwin pun melaporkan tindak penganiayaan yang dialaminya itu kepada pihak Polsek Tanjung Karang Timur, Jumat (3/2/2023).

Kapolsek Tanjung Karang Timur, Kompol Doni Aryanto membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban.

"Korban melaporkan terkait kasus penganiayaan yang dilakukan oknum PNS yang berdinas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesawaran berinisial MI," kata Doni, dikutip dari TribunLampung.co.id, Sabtu (4/2/2023).

Baca juga: Nasib Pria Surabaya Sombong Pukul Kepala Ibu Kandung, Kesuwen, Polisi Bertindak Setelah Aksi Viral

Doni mengatakan, pihaknya akan melakukan penegakan hukum sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

"Tentu akan kami proses sesuai SOP," ucap Doni.

Dia menjelaskan, polisi akan mulai melakukan penyelidikan usai korban menyerahkan hasil visum.

"Kita tunggu hasil visum dari korban, baru kemudian dilakukan penyelidikan dan interogasi sesuai mekanisme penyelidikan," ujar Doni. 

Baca juga: Alasan Pria di Surabaya Sengaja Rekam saat Pukul Ibunya, Fakta Dikuak Tetangga, Kita Sendiri Gemes

Telanjur dilaporkan ke polisi, Muhammad Iqbal kini mengaku ingin damai.

Melansir dari TribunLampung ( grup TribunJatim.com ), Muhammad Iqbal adalah fungsional apoteker di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran.

Ia mengungkap kronologi kejadian versinya.

"Posisi juga sore pada saat itu dan saya juga sudah lelah setelah antar staf saya yang mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas), Senin (30/1/2023)," kata Iqbal saat dihubungi, Sabtu (4/2/2023).

Ia mengatakan, dirinya harus bolak-balik antar staf pasca kecelakaan di Jalan Ahmad Yani pertigaan sebelum jembatan Desa Suka Banjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.

"Pada saat itu staf saya kecelakaan pada pagi hari, staf saya laka lantas dan langsung saya samperin," kata Iqbal.

Ia mengatakan, pada saat kejadian itu ternyata rekan kerjanya yang mengalami laka lantas tersebut sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Gladis Medical Center (RS GMC).

"Kemudian saya mengantar staf saya itu untuk dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Graha Husada, karena  patah tulang jari manis dan kelingking tangan kanannya," kata Iqbal.

"Staf saya itu dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung karena ada bagian ortopedinya dan sampai sekitar pukul 10.00 WIB," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, pada saat sampai di RS Graha Husada, sudah ada orangtua dari stafnya tersebut.

"Pada saat itu saya langsung kembali lagi ke kantor di Kabupaten Pesawaran," kata Iqbal.

"Pada saat itu, orangtua dari staf saya itu minta kalau saya untuk meninggalkan RS Graha Husada, dan setelah itu saya kembali ke kantor," kata Iqbal.

Ia diperiksa oleh kepolisian terkait kecelakaan stafnya.

"Saya juga dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh polisi," kata Iqbal.

Setelah itu dirinya ke kantor dan bekerja seperti biasa. 

"Sampai kantor saya pun bekerja seperti biasa, tetapi badan saya meriang dan itu saya rasakan sejak pagi, teman kantor saya juga tahu," kata Iqbal.

Baca juga: Tak Terima Diblayer, Pemuda di Malang Hajar Pengendara Motor, Bibir dan Hidung Korban Bengkak

Ia mengatakan, staf yang kecelakaan itu minta surat kronologi untuk diklaim asuransi, karena sorenya langsung dioperasi. 

"Tapi staf saya bilang pulang saja, nanti di ojek online saja untuk surat kronologi tersebut," kata Iqbal.

Ia mengatakan, pada saat menelepon rupanya stafnya tersebut sudah di ruang operasi dan diantar orangtunya. 

"Saya bilang ke staf saya, saya antar saja bu surat kronologinya tersebut dan saya antar ke RS Graha Husada sekitar pukul 17.00 WIB," kata Iqbal.

"Pada saat itu saya masuk perkiraan RS Graha Husada penuh dan langsung saya keluar, kasih slip ke petugas parkir tapi tidak bayar hanya dikasih slipnya saja," kata Iqbal.

"Saya telepon staf saya itu, saya bilang kalau saya tidak dapat parkir. Trus staf saya itu bilang 'bapak saya saja nanti yang turun' untuk menemui saya di bawah," kata Iqbal.

Baca juga: Tak Terima Anaknya Dituduh Mencuri, Warga Gresik Hajar Tetangga dan Lempar Puntung Rokok

Ia mengatakan, kemungkinan bapak dari staf ini sedang siap-siap atau mungkin habis dari salat Ashar. 

"Pada saat itu posisi saya sudah parkir di depan penjual martabak tersebut, saya belum keluar mobil dan mau buka pintu mobil tiba-tiba tukang parkir 'pak-pak jangan di sini parkirnya,'" kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, hanya sebentar saja untuk menunggu orang dari dalam RS Graha Husada.

"Saya itu cuma mau kasih surat kronologisnya ini dan setelah itu berniat untuk pulang ke rumah," kata Iqbal.

"Omongan saya banyak dan pedagang martabak itu protes terus," kata Iqbal.

Lalu ada petugas parkir juga bilang bisa di tempat lain saja parkirnya.

"Di sana juga jalan umum, dan saya sebentar saja hanya kasih surat kronologinya ini saja," kata Iqbal.

"Saya posisinya menunggu di jembatan dekat pedagang martabak, tapi pedagang tersebut ngoceh terus. Saya akui kepancing omongan, dia ngomong saya ngomong dan saya ngomong dia ngomong juga," kata Iqbal.

"Kemudian bapak dari staf saya datang menemui saya dan akhirnya saya serahkan surat kronologinya itu," beber Iqbal.

"Saya balik lagi dan bertemu dengan pedagang itu," kata Iqbal.

"Jadi saya itu parkir tidak langsung marah-marah, tapi kami perang omongan dulu," kata Iqbal.

Baca juga: Seusai Jalan-jalan, Pria di Surabaya Malah Hajar Pacarnya, Isi Chat Cewek Jadi Penyebabnya?

Iqbal menjelaskan, pedagang itu tidak bisa diam dan dirinya kepancing emosi hingga terjadi pemukulan terhadap pedagang tersebut.

"Saya tahu aturan sebagai PNS, saya parkir sebentar saja dan ini jalan umum dan tidak menutupi banget," kata Iqbal.

Pedagang itu mengatakan, bagaimana kalau ada orang banyak. Pedagang tersebut juga mengatakan, kalau urusan rumah sakit tidak sebentar, pasti lama.

"Saya ini tidak kemana-mana, saya parkir juga kan nunggu orang, dan saya akhirnya terpancing emosi hingga terjadilah keributan tersebut," kata Iqbal.

"Saya ini tidak mungkin arogan pukul orang kalau tidak ada sebabnya, tapi saya ini menunggu orang dengan membawa map surat kronologisnya," kata Iqbal.

"Pada saat itu posisi saya juga capek, memang dari kantor panas dingin saya sakit kepala minum obat Paracetamol," kata Iqbal.

"Saya salah marah-marah itu dan apa boleh buat, dan itu kronologisnya," kata iqbal.

Baca juga: Pria di Banyuwangi Kalap Nekat Aniaya Mantan Istri, Bermula dari Korban yang Ambil Pakaian

Iqbal mengatakan, ke depan pasti akan ada permintaan maaf.

"Saya sudah mau dimediasi tapi ternyata dia (pedagang) itu membuat laporan di Polsek Tanjungkarang Timur, dan siapa yang gak mau damai," kata Iqbal.

"Saya berusaha untuk damai, saya datang jam 16.00 WIB kemarin sore, tapi korban datang ke Mapolsek Tanjungkarang Timur setelah Magrib untuk dimediasi," kata Iqbal.

"Kalau orang marah kan lupa dan kejadian itu spontanitas saja, jadi itu faktanya dan kalau dari hukum saya salah," kata Iqbal.

Ia mengatakan, batang besi itu merupakan kunci stir dan dipukulkan pojok tiang baja ringan.

Lalu, skraf yang dipegang pedagang itu sengaja diambil karena tajam dan dibuang.

Berita Terkini