Dua gol dari Dedik Drogba itu diciptakan melalui permainan berkelas dari para pemain Arema FC.
"Setelah kegagalan pinalti pemain down. kalau orang bilang, mental pemain lagi turun. Saya pikir enggak, mereka kuat,"
"Masuk babak kedua menit awal kami kebobolan, mereka (pemain) bereaksi. Mereka akhirnya memasukkan dan mampu membalikkan keadaan. Saya yakin mereka punya (potensi)," terangnya.
Pelatih berusia 47 tahun itu mengatakan, bahwa sebenarnya PR yang harus dia hadapi saat mengarsiteki Arema FC ialah mengembalikan kembali performa pemain.
Untuk itu, di saat dirinya melatih Arema FC dia melihat mental dan kondisi tim Arema FC terlebih dulu.
Setelah itu baru meracik strategi guna menghadapi RANS Nusantara FC di laga debutnya.
"Saya punya keyakinan, di saat saya datang, official training, pertama saya lihat antusias dan gairah.
Mereka antusias, itu meyakinkan saya,"
"Saat berangkat ke stadion, saya sering memimpin pertandingan, biasanya saya tegang."
"Hari ini saya gak tegang gak nerves. Saya lihat official coach, ada rasa optimis."
"Pemain ada rasa senyum komunikasi yang meyakinkan saya, itu saja,"
"Kita lihat tadi, saya cuma meningkatkan potensi apa yang mereka miliki," tandasnya.
Ikuti berita seputar Arema FC