Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kasus mahasiswa Universitas Brawijaya yang keracunan massal di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang sampai saat ini masih menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan dan minuman.
Kepala Dinas Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan, belum bisa mengatakan indikasi keracunan massal yang terjadi pada mahasiswa UB tersebut karena makanan dan minuman yang mereka konsumsi dalam kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM).
"Indikasinya belum diketahui, karena masih menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan dan minuman," ungkap Wiyanto.
Ia menyebutkan sampel yang diambil dari makanan dan minuman di dua titik yakni di lahan tempat mereka berkemah dan tempat memasak makanan tersebut.
Sedangkan terkait mahasiswa yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Wagir telah diambil alih oleh Rumah Sakit UB.
Tak hanya itu, bagi mahasiswa yang teracuni kini kondisinya mulai berangsur membaik.
"Kondisinya mulai membaik, yang lainnya rawat jalan," jelasnya.
Baca juga: KKM Berujung Keracunan Massal, Ratusan Mahasiswa UB Mual hingga Diare seusai Makan Nasi Bungkus
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dari data dinkes Kabupaten Malang ada 510 dari 1200 mahasiswa UB Fakultas Teknik yang teracuni makanan dan minuman.
Rencananya mereka akan menginap selama empat hari. Pada 6/2/2023 sampai dengan 9/2/2023.
Namun, pada Selasa (7/2/2023) mahasiswa UB harus dipulangkan dari Desa Jedong karena mereka mengalami keracunan masal akibat nasi bungkus yang dikonsumsinya pada Senin (6/2/2023).
Mereka mengalami keracunan masal dengan gejala pusing, mual, diare, hingga lemas.
Selanjutnya mereka dilarikan ke Puskesmas Wagir dan sebagian dibawa ke RSUB.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com