Bahkan dalam beberapa kasus terjadi kekerasan.
Namun perlu diketahui ini merupakan hal yang wajar terjadi pada anak-anak, terutama saat usia satu hingga lima tahun.
Penyebab tantrum biasanya terjadi karena sang anak merasa frustasi, lelah, stres atau lapar.
Temper tantrum juga bisa terjadi karena anak ingin mencari perhatian, mendapatkan atau menghindari sesuatu.
Cara orangtua menyikapi anak tantrum sangat mempengaruhi tumbuh kembang mereka.
Berikut 5 tips mengatasi anak tantrum yang dilansir oleh Kompas.com.
Baca juga: Fenomena Childfree Viral di Sosial Media, Aktif Digaungkan Gitasav, Ogah Punya Anak Karena Trauma?
Baca juga: Arti Kata Binal, Ketahui Juga Sinonim dan Antonimnya, Maknanya Cukup Sering Dikonotasikan Negatif
1. Perhatikan pemicunya
Perhatikan apa yang membuat anak tantrum.
Bisa jadi, anak tantum karena lapar, lelah, atau merasa tidak enak badan.
Dengan memahami penyebabnya, orangtua akan mampu melakukan antisipasi dan meminimalisir fase tantrum sang anak.
Mengenali situasi pemicu juga akan memungkinkan orangtua mengarahkan sang anak untuk menyalurkan emosinya dengan baik.
Untuk itu, orangtua perlu berdiskusi dengan sang anak dan membiarkan sang anak mengatakan apa yang dirasakan dan diinginkannya.
2. Jangan hentikan sang anak saat sedang tantrum
Mencoba menghentikan ledakan emosi sang anak saat tantrum hanya akan membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang tak mampu mengekspresikan perasaanya.
Itu sebabnya, biarkan anak melepaskan emosinya.