Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sedikitnya 9 jembatan di Ponorogo rusak. Mulai dari putus karena diterjang banjir maupun rusak karena dimakan usia. 

Sayangnya, perbaikan untuk 9 jembatan rusak itu belum dianggarkan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Ponorogo. 

“Belum untuk tahun ini. DAU (Dana Alokasi Umum) bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dna Belanja Daerah) tidak ada untuk perbaikan jembatan,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang), Agus Sugiarto, Selasa (14/2/2023).

Dia menjelskan bahwa untuk DAU di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) DAU diperuntukkan untuk infrastruktur, dengan prioritas jalan.

“Untuk jembatan tahun ini belum. Kami prioritaskan yang memang menjadi priotitas kebutuhan masyarakat. Yakni tentang pemeliharaan jalan,” kata Ugin—sapaan akrab—Agus Sugiarto. 

Menurutnya, untuk perbaikan jembatan dimungkinkan akan masuk pada perubahan. Tetapi dia pun belum bisa memastikan angka dan jembatan mana yang akan diperbaiki.

Baca juga: Jembatan Bambu Penghubung RT Di Desa Tulungrejo Ambrol, Warga sampai Harus Putar Lebih Jauh

Baca juga: Ada Perbaikan Jembatan Plaosan Babat Lamongan, Polisi Terapkan Rekayasa Lalin dengan Contraflow

Sementara, Kepala DPUPKP Ponorogo, Jamus Kunto Purnomo mengatakan bahwa untuk prioritas penanganan jembatan memang tidak dimasukkan dalam DAU. 

“Kami masukkan dalam sub kegiatan atau sub pendanaan dari pinjaman PT SMI. Masih menunggu jadinya disetujui berapa bisa pakai jembatan,” urai Jamus kepada Tribunjatim.com.

Menurutnya, sesuai plot yang ada DAU tahun ini untuk perbaikan jalan. Jembatan, kata dia, belum ada rencana hingga saat ini.

“Data kami jembatan rusak itu ada 9. Di Desa Grogol Sawo ada beberapa itu. Jembatan putus seperti di Desa Nambak, Kunti, Koripan, Siwalan. PR kita (Pemkab Ponorogo) jembatan banyak,” pungkasnya