Atas kejadian yang dialami putrinya, Gus Miftah kemudian melemparkan pertanyaan terbuka yang ditujukan untuk para dokter.
Gus Mifath kemudian menyentil oknum dokter tersebut terkait moto dari profesi dokter.
Karena itu ia mempertanyakan tindakan sang dokter yang dirasa tak etis dan tak sesuai tersebut.
"Sahabat-sahabat ku dokter yang baik? Etis nggak aih seorang dokter ngomong seperti itu? Apalagi kepada seorang anak kecil…… Motto dokter Indonesia, 1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan. 2. Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter. 3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran. Lupa dengan motto nya ya dok?" cetus pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, ini.
Terakhir, Gus Miftah juga mengkritik pelayanan rumah sakit terhadap pasien yang menggunakan fasilitas kesehatan dari pemerintah alias BPJS dan non-BPJS.
Ia mengkritik sikap tenaga medis yang baru mau melayani pasien apabila melakukan pembayaran mandiri dan tanpa menggunakan fasilitas tersebut.
Gus Miftah pun terlihat menandai akun instagarm resmi Dokter Tirta guna meminta pendapat.
Dengan sambutan hangat, Dokter Tirta juga berharap cerita dari Gus Miftah ini bisa menjadi masukan bagi tenaga medis untuk meningkatkan skill komunikasi demi kepentingan bersama.
"Walau dokter umum dan dokter gigi itu berbeda secara fakultas dan organisasi (idi dan pdgi) semoga hal ini menjadi masukan agar setiap nakes (tenaga kesehatan) memiliki skill komunikasi yg baik sehingga bisa menyampaikan pesan dengan baik. Izin gus. Saya cc @pbpdgi untuk lebih lanjut," balas dokter Tirta.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng
Simak berita lain terkait Gus Miftah
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com