TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa puluhan kuburan dirusak membuat warga di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Blitar, seketika geger.
Pasalnya tak sedikit, ada sebanyak 58 makam di pemakaman umum Kelurahan tersebut yang dirusak orang tak dikenal.
Saat diketahui, Kamis (16/2/2023) pagi, kondisinya pemakaman umum tersebut porak-poranda.
Tampak batu bekas bangunan kijing tersebut hancur dan berserakan di mana-mana.
Baca juga: Bukan Aliran Sesat, Fakta Ritual Dijilat Anjing di Cisoka Terungkap, Terjawab Alasan Ada Kuburan
Yang membuat geger, ditemukan surat di lokasi makam tersebut.
Isi tulisan dalam surat tersebut semacam surat peringatan dari orang yang diduga pelaku perusakan kuburan.
"Maaf Pak juru kunci/Kamituwo awal kesepakatan makam/kuburan Glondong dilarang dikijing, hanya dua batu nusan saja...Camkan...!" tulis dalam surat.
Ditambah yang mengejutkan, surat tersebut ditandatangani dengan nama Munkar dan Nakir.
Aksi perusakan tak langsung menimbulkan dampak yang luar biasa.
Meski begitu, kejadian ini bisa dibilang sebagai sebuah peristiwa langka dan baru kali ini terjadi di Blitar.
Oleh karena itu, kabar perusakan makam ini langsung viral di media sosial dan banyak orang penasaran.
Sehingga diam-diam ada saja pengendara sepeda motor yang berhenti sebentar untuk melihat kondisi makam yang dirusak.
Apalagi lokasi makam umum ini tak jauh dari jalan raya Malang-Blitar yang lewat jalur depan perkantoran Pemkab Blitar yang baru (block office), di Kecamatan Kanigoro.
Atau tepatnya letak makam tersebut di belakang Kantor Dispenduk Capil, yang dipisahkan dengan sungai kecil.