“Lokasi penemuan ini ada di pegunungan, di lahan Perhutani. Jadi cukup jauh dari rumah penduduk,” ungkap Didik.
Sebelum peledakan, polisi melakukan sterilisasi area.
Petugas memastikan tidak ada penduduk di radius yang diprediksi akan terdampak ledakan.
Setelah semua aman, peledakan dilakukan sekitar pukul 15.07 WIB.
Bunyi dentuman bom ini terdengar hingga radius 2 kilometer.
Petugas meminta jeda waktu sekitar 10 menit setelah ledakan, agar semua orang tetap di tempat yang aman.
Jeda ini untuk mengantisipasi adanya benda-benda yang terbang karena ledakan bom ini, sudah jatuh sebelum semua mendekat ke lokasi ledakan.
“Alhamdulillah, proses disposal berjalan dengan aman dan lancar. Tidak ada korban karena ledakan ini,” tutur Didik.
Usai ledakan, petugas memeriksa sekeliling titik ledakan dalam radius 50 meter.
Tidak ada dampak yang merusak dan dianggap membahayakan.
Baca juga: 6 Lokasi Paling Bahaya yang Diprediksi Jadi Titik Poin Medan Perang Dunia, Indonesia Termasuk?
Hanya terlihat sejumlah batang pohon kelapa yang hancur karena terkena material yang terlempar saat ledakan.
Namun material itu tidak sampai membuat pohon kelapa ambruk.
Diduga bom ini berasal dari militer Jepang di era Perang Dunia II.
Sebab di era pendudukan Jepang, wilayah Ngrejo pernah menjadi markas tentara Nipon.
“Penjelasan warga, dulunya wilayah itu jadi basecamp tentara Jepang. Jadi warga menduga, mungkin itu sisa tentara Jepang dulu,” pungkas Didik.