TRIBUNJATIM.COM - Kasus rudapaksa siswi SMP di Bone menjadi sorotan lantaran menyebabkan korban sampai meninggal dunia.
Seorang siswi SMP berinisial J (15), tewas setelah diduga mengalami rudapaksa beramai-ramai di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
J tak kuasa menahan rasa sakit hingga akhirnya meregang nyawa setelah mengalami kesakitan di sekujur tubuh.
Siswi SMP berinisial J (15) ini ternyata sempat mengirimkan laporan ke kepolisian.
Melapor bahwa telah mengalami rudapaksa, laporan sempat tak diproses.
Polisi menunda proses pelaporan kasus tersebut dikarenakan saat mendatangi kantor polisi, kondisi siswi SMP memprihatinkan.
Keluarga mengaku sempat melapor ke polisi, namun tak segera diproses sampai harus melaporkan kasus tersebut dua kali.
Orangtua korban yang merupakan warga Kecamatan Cenrana, menyebut putrinya bungkam mengenai kejadian tersebut.
Setelah didesak, korban akhirnya mau menceritakan penyebab dirinya mengalami luka dan sakit di bagian organ vital.
"Awalnya dia (korban) tidak mau bicara, tapi setelah dibujuk baru mau bicara,"
"Makanya kami langsung bawa ke kantor polisi untuk melapor," tutur orangtua korban dikutip Kompas.com, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Dini Hari Warga Banyuwangi Dengar Suara Tangisan, Kaget Lihat Sosok Mungil di Atas Meja Warkop
Pihak keluarga pun terkejut setelah mengetahui fakta tersebut dan segera membawa putrinya ke kantor polisi pada Minggu (12/2/2023).
Namun karena melihat kondisi korban, pihak kepolisian tak bisa memproses laporan dan meminta keluarga untuk langsung membawa J ke RS terlebih dahulu.
"Hari Sabtu siang keluarga minta diantar ke Polres untuk melapor. Setelah sampai di sana, pak polisi bilang tidak bisa dimintai keterangan," tutur paman J dikutip TribunBone.com, Senin (20/2/2023).
"Pas sampai di RS M Yasin Watampone, dokter di UGD bilang mau visum dan dirawat."