Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak optimis bahwa Jawa Timur akan mampu terhindar dan terjebak dalam politik kebencian di Pemilu 2024 mendatang.
Dalam Talkshow Series Tribun Network Mata Lokal Memilih, yang digelar di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Kamis (23/2/2023), Emil mengatakan bahwa untuk menjaga agar pemilih terhindar dari politik kebencian sebagaimana pemilu sebelumnya, parpol miliki peran strategis.
“Di sini Parpol sangat punya peran. Bahwa kita harus konsiten mengingatkan kalau ada kader kita yang melakukan ujaran kebencian ya ditegur. Jika kondusivitas kita jaga, maka insya allah politik yang meninggalkan kebencian itu tidak akan terjadi,” tegasnya.
Untuk itu, menurut Emil, parpol pun memiliki peran untuk bersama sama menjaga agar kader, simpatisan tetap tertib dan tidak terjebak dalam politik kebencian maupun politik identitas.
Ia pun optimis bahwa Pemilu 2024 mendatang akan berlangsung kondusif dan tidak meninggalkan gap dan perseteruan yang berkepanjangan dan menghadirkan politik kebencian.
Baca juga: Sambut Pemilu 2024, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Dardak Paparkan Target dan Optimismenya
“Kita optimis jatim ini menajdi etalase untuk berbagai aspirasi dan perbedaan aprsiasi perbedaan. Ada berbagai latar belakang, seluruh penjuru Indonesia ada di sini,” tuturnya.
Potensi konflik tentu ada. Namun ia bersyukur bahwa sejauh ini penyelesaian telah dilakukan sesuai dengan representasi dan karakter Jawa Timuran.
Memang ia tidak memungkiri ada satu dua titik kejadian yang tidak sejalan dengan karakter Jatim, namun ia yakin bahwa dengan pendekatan dan juga pelurusan sudut pandang maka konflik bisa dihindarkan.
“Politi kebencian tidak hanya terkait agama. Ada kanan, ada kini, tapi ada juga yang tengah yang moderat. Maka yang harus menjadi upaya bersama adalah gimana menggelorakan toleransi,” tandasnya.
Namun ia brpesan agar dalam menggelorakan toleransi dan moderasi pun harus dikomunikasikan dengan cara yang tepat. Jangan dengan kekerasan, dan jangan sampai memicu perpecahan.
Menurutnya masyarakat harus diarahkan untuk bicara action. Dan parpol dikatakan Emil adalah sektor strategis yang sangat bisa mengambil peran lewat edukasi, dan konsisten saling mengingatkan sesama kader.
“Kalau kita mau tegas dan konsisten untuk terus saling mengingatkan, inysa allah akan ada dampak. Masyarakat pun akan mengikuti,” pungkasnya