Berita Viral

Sosok Sam Altman, Pembuat Aplikasi Viral Chat GPT, Ngaku Khawatir Keberadaan AI di Masa Depan

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sam Altman, sosok pembuat Chat GPT yang tengah viral.

TRIBUNJATIM.COM - Kini tengah beredar aplikasi viral bernama Chat GPT.

Aplikasi ini digadang-gadang bisa mengalahkan perusahaan besar seperti Google berkat kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) yang dimiliki.

Selain itu, aplikasi ini mampu beroperasi hampir seperti manusia, sehingga pengalaman pengguna semakin lebih riil.

Diketahui, Chat GPT ini dirilis oleh perusahaan bernama OpenAI.

Namun, apakah Anda tahu siapa pembuat apliakasi Chat GPT?

Sosok di balik keberadaan Chat GPT adalah Sam Altman.

Baru-baru ini, si pembuat justru mengkhawatirkan keberadaan kecerdasan buatan di masa depan. Mengapa?

Yuk, simak sosok Sam Altman berikut ini!

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sosok Sam Altman, Pembuat Aplikasi Chat GPT

Dikutip dari Euro News, Altman memasuki dunia teknologi sebagai mahasiswa baru pada 2005.

Seperti Steve Jobs, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg, pria berusia dua puluh tahun itu memutuskan berhenti kuliah di jurusan ilmu komputer University of Stanford.

Ia memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan yang memungkinkan pengguna bisa membagikan geolokasi mereka yang disebut Loopt.

Sam juga bergabung dengan Y Combinator (YC), akselerator utama perusahaan rintisan teknologi yang juga membantu meluncurkan perusahaan seperti Airbnb, Reddit, Dropbox, dan Coinbase.

Dengan langkah ini, Loopt pun semakin terkenal.

Mereka berhasil mengumpulkan modal lebih dari 30 juta dollar AS sebelum diadopsi secara luas oleh Apple dan Blackberry.

Setelah tujuh tahun, Loopt gagal berkembang dan dibeli oleh perusahaan teknologi keuangan Amerika, Green Dot dengan harga lebih dari 42 juta dollar AS.

Kendati demikian, nama Altman sudah banyak dikenal di Silicon Valley.

Dua tahun kemudian, dia terpilih sebagai penerus presiden Y Combinator menggantikan Paul Graham, ilmuwan komputer asal Ameriksa Serikat.

Potret pendiri Chat GPT dan CEO Microsoft: Sam Altman (kanan) dan Satya Nadella (kiri).

Mendirikan OpenAI

Selanjutnya, ia bergabung dengan Elon Musk, Reid Hoffman (pendiri LinkedIn), dan sponsor lainnya pada 2015 untuk mendirikan OpenAI.

OpenAI merupakan sebuah perusahaan penelitian dan penerapan kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk mempromosikan, serta mengembangkan AI yang bersahabat dan bermanfaat bagi manusia.

Pada tahun 2016, Altman pertama kali mengumumkan bahwa OpenAI sedang membangun General Artificial Intelligence (GAI).

Pada 5 Januari 2021, OpenAI merilis DALL-E, AI yang mampu menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi pengguna.

Pada November 2022, perusahaan itu meluncurkan ChatGPT, salah satu model AI tercanggih hingga saat ini.

ChatGPT mampu menghasilkan teks sesuai permintaan menggunakan AI canggih, skenario, lirik, cerita, dan presentasi.

Dikutip dari Finty, kekayaan Sam Altman disebut sebesar 250 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,7 triliun.

Namun, angka pasti kekayaan Altman disebut lebih besar, karena banyaknya investasi yang ia lakukan di perusahaan besar, termasuk Neuralinl dan Reddit.

Baca juga: Viral ChatGPT Bikin Google Ketar-Ketir, Pintar Deteksi Pertanyaan, Jawab Secara Sat Set dan Akurat

Baca juga: Kelihatan Tak Berguna, ChatBot Chat GPT OpenAI Ternyata Punya Fungsi Menakjubkan, Dukung 95 Bahasa

Sam Altman Khawatir dengan Kecerdasan Buatan di Masa Depan

Baru-baru ini, CEO OpenAI sekaligus pencetus ChatGPT, Sam Altman menyuarakan kekhawatirannya pada AI.

Ia mengkhawatirkan potensi AI di masa mendatang.

Altman menggarisbawahi pentingnya regulasi yang jelas terkait AI ini.

Hal itu Altman sampaikan melalui serangkaian twit di sebuah utas di akun Twitter pribadinya @sama.

Altman mengatakan kecerdasan buata ini berpotensi menjadi tools menakutkan di masa depan, meski generasi saat ini belum terlalu menakutkan. 

Sayangnya, Altman tak merinci lebih lanjut mengenai definisi masa depan kecerdasan buatan atau AI yang menakutkan versinya itu.

Menurut Altman, saat ini adaptasi ke dunia yang sangat terintegerasi dengan tools AI mungkin akan terjadi cukup cepat.

Proses cepat ini dikarenakan kecerdasan buata menawarkan manfaat dan 'kesenangan' yang banyak.

Namun, di saat yang bersamaan, Altman tak menampik aplikasi yang ia buat ini akan menghadapi tantangan di tengah-tengah perjalanannya.

Sama halnya dengan menyempurnakan tools AI, kata Altman, membuat regulasi kecerdasan buatan pun akan membutuhkan waktu. 

Bagi Altman, regulasi ini penting bagi keberlanjutan AI. 

Apalagi, ia berpikir regulasi juga memengaruhi keseraman potensi AI.

Apa itu Chat GPT?

Untuk diketahui, Chat GPT adalah platform Language Model (model bahasa).

Secara konsep, Language Model sendiri merupakan mesin pembelajaran yang dapat menyajikan prediksi kata selanjutnya dengan menganalisis teks dalam sebuah data.

Prediksi itu menjadi respons atau output dari perintah teks yang diinput pengguna pada Language Model.

Misalnya, pengguna memasukkan teks “Saya ingin makan”, lalu Language Model bakal melengkapinya berdasar data jadi “Saya ingin makan tahu”.

Di Chat GPT, responsnya tidak sesederhana itu.

Baca juga: Mengenal Chat GPT, Kecerdasan Buatan Open AI Viral di Media Sosial, Berikut Link dan Cara Pakainya

Melalui Chat GPT, OpenAI membuat Language Model yang dapat melakukan sebuah percakapan secara natural, seperti sedang berbicara dengan manusia.

Agar bisa menghasilkan model percakapan seperti itu, Chat GPT dilatih oleh asisten AI dan pelatih AI manusia dengan kumpulan data yang kompleks.

Dengan latihan ini, Chat GPT bisa menghasilkan respons natural ketika berinteraksi dengan pengguna.

Chat GPT dapat menjawab pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya.

Kemudian, bisa pula mengakui kesalahannya, menantang pernyataan yang salah, dan menolak permintaan yang dinilai tidak pantas.

Sebagai Language Model yang terlatih, fungsi Chat GPT adalah menyediakan tanggapan ke pengguna berdasar kata yang dimasukkan.

Baca juga: Chat GPT Bisa Bobol ATM? WASPADA Ada 12 Aplikasi Palsu, Berikut 9 Cara Mengamankan Isi Rekening

Ilustrasi chatbot Chat GPT. (MobileSyrup)

Hampir semua kata yang diinput pengguna bisa ditanggapi oleh Chat GPT.

Namun, dikutip dari laman resmi OpenAI, tanggapan tersebut ada batasannya.

Chat GPT dilatih untuk tidak menanggapi pernyataan dan pertanyaan yang dinilai tidak pantas, misalnya permintaan untuk melakukan tindakan kejahatan seperti pencurian, pelecehan, atau pembunuhan.

Bila pengguna memasukkan perintah yang mengarah ke tindakan-tindakan tersebut, Chat GPT bakal tidak menanggapinya dan memperingatkan bahwa itu tergolong sebagai aktivitas ilegal.

Batasan berikutnya adalah kepastian mengenai kebenaran tanggapan yang disajikan Chat GPT.

OpenAI sendiri mengakui bila kesalahan informasi mungkin saja terdapat pada tanggapan dari Chat GPT.

Chat GPT juga memiliki keterbatasan pengetahuan dan kejadian untuk sebuah hal yang terjadi setelah 2021.

Baca juga: Jadi Foto Sampul Majalah Time, Inilah Chat GPT dengan Segala Kemampuannya, Diakses 13 Juta Pengguna

Baca juga: Kelihatan Tak Berguna, ChatBot Chat GPT OpenAI Ternyata Punya Fungsi Menakjubkan, Dukung 95 Bahasa

Lalu, bagaimana cara menggunakan Chat GPT dalam Bahasa Indonesia

  1. Buka situs https://chat.openai.com di PC/laptop atau smartphone
  2. Setelah itu, akan diminta untuk login sebelum menggunakan ChatGPT
  3. Bila belum punya login, dapat mendaftarkan diri menggunakan email atau langsung pakai akun Google atau Microsoft
  4. Setelah registrasi, buka link di poin (1) menggunakan akun OpenAI yang sudah dibuat
  5. Setelah langkah tersebut, maka akan dibawa ke laman dashboard dan bisa langsung chatting dan mengobrol dengan Chat GPT dan bisa memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa ChatBot.

Ciri-ciri Chat GPT Palsu

ILUSTRASI Chat GPT - Berikut penjelasan tentang apa itu Chat GPT dan ciri-ciri Chat GPT palsu. Aplikasi Open AI yang viral di media sosial. (Pixabay)

Dikutip dari Gizchina, Top 10 VPN menemukan banyak aplikasi Chat GPT palsu di Google Play Store maupun di App Store.

Untuk itu, wajib berhati-hati saat hendak menggunakan Chat GPT.

Pihak Top 10 VPN mengungkapkan bahwa aplikasi-aplikasi Chat GPT palus ini tidak bersih dan tidak memberikan nilai bagi penggunanya.

Mereka justru menginvasi privasi para pengguna menggunakan data mereka.

Beberapa contoh aplikasi Chat GPT palsu tersebut antara lain AI Chat Companion, Chat GPT 3: Chat GPT AI, Talk GPT-Talk to ChatGPT, Open Chat- AI Chatbot, dan lain sebagainya.

Lalu, apa saja ciri-ciri Chat GPT palsu yang perlu masyarakat waspadai?

  1. Chat GPT palsu cenderung menjawab pertanyaan dengan kurang relevan.
  2. Chat GPT palsu kerap meminta pembayaran atau biaya berlangganan. Adapun Chat GPT asli dari OpenAI bersifat gratis untuk semua pengguna tanpa terkecuali.
  3. Chat GPT palsu dikembangkan oleh developer lain selain OpenAI. Padahal, Chat GPT asli hanya dikembangkan oleh OpenAI.
  4. Chat GPT palsu tidak menjamin keamanan data dan berpotensi membagikan data pengguna kepada pihak ketiga.
  5. Pengembang atau developer Chat GPT palsu ini tidak memberikan opsi penghapusan data kepada penggunanya.
  6. Chat GPT palsu tersedia dalam bentuk aplikasi. Padahal, hingga saat ini Chat GPT asli dari OpenAI hanya bisa diakses melalui website dan belum tersedia dalam bentuk aplikasi untuk umum.

Apabila Tribunners menemukan aplikasi yang mengklaim sebagai Chat GPT, maka aplikasi chatbot tersebut tentunya palsu dan bukan dari OpenAI.

Top 10VPN pun menyarankan bahwa sebaiknya pengguna yang sudah terlanjur mengunduh aplikasi tersebut untuk segera menghapusnya.

Daftar Chat GPT Palsu

Android:
  1. AI Chat Companion
  2. ChatGPT 3: ChatGPT AI
  3. Talk GPT - Talk to ChatGPT
  4. ChatGPT AI Writing Assistant
  5. Open Chat - AI Chatbot App

App Store (iOS):

  1. Open Chat - AI Chatbot
  2. Wisdom AI - Your AI Assistant
  3. Chat AI: Personal AI Assistant
  4. Alfred - Chat with GPT 3
  5. TalkGPT - Talk to ChatGPT
  6. Write For Me GPT AI Assistant
  7. Genie - GPT AI Assistant

----

Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com: artikel 1, 2.

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Berita Terkini