AFR berhasil melacak keberadaan sang kekasih; ACA, di lokasi hotel tersebut melalui jejak riwayat histori lokasi keberadaan ponsel milik sang pacar.
Kebetulan selama pacaran kurun waktu setahun, AFR telah mengetahui alamat email sekaligus kata kunci (password) email yang tersinkronisasi dengan perangkat posel yang dibawa sang pacar.
Sehingga, AFR cukup mudah mendeteksi keberadaan sang kekasih, melalui riwayat histori perjalanannya. Yang ternyata berakhir di hotel tersebut.
Ditemani seorang teman, AFR mencari keberadaan sang pacar; ACA yang ternyata ditemukan berduaan dengan pria lainnya; AO, dalam salah satu kamar di lantai tiga hotel tersebut.
Bak nyala lilin kecil tersiram minyak tanah, AFR yang merasa dihianati sontak menjadikan tubuh AO pria selingkuhan pacarnya sebagai samsak hidup.
Baca juga: Suami di Bintan Curiga Istri Check In dengan Selingkuhan, Syok di Kamar Ada Anak, Polisi Gercep
Berkali-kali pukulan dan tendangan dilesakkan bertubi-tubi oleh AFR hingga kepala AO berdarah.
Pergulatan diantara keduanya, akhirnya menyita perhatian pegawai hotel. Bahkan, keributan keduanya itu juga membuat sejumlah warga sekitar hotel terpaksa membantu pihak hotel untuk melerai mereka, termasuk memberikan bantuan medis kepada korban yang tampak terkapar berdarah.
"Kurang lebih demikian (berselang beberapa menit), baru masuk melihat. Si pelaku emosi lalu memukuli korban," pungkasnya.
Hubungan percintaan AFR dengan ACA ternyata telah berlangsung sejak keduanya masih duduk dibangku SMK.
Ternyata, ditengah mengarungi perjalanan hubungan percintaan itu, tanpa diketahui oleh pacarnya; AFR.
Diam-diam ACA ternyata juga menjalin hubungan percintaan dengan dengan sang pria lain; AO, yang ternyata adalah senior mereka berdua selama bersekolah di SMK yang sama.
Tak pelak, aksi penganiayaan tersebut, secara tanpa sadar, dilakukan oleh AFR atau tersangka. Kendati demikian, sejak awal diamankan penyidik, AFR mengaku bersalah dengan perbuatannya melakukan penganiayaan tersebut.
Emosi sesaat, setelah melihat sang kekasih harus berduan di dalam kamar dengan pria lain, membuat dirinya gelap mata menganiaya si korban.
"Intinya saya emosi pak. Saya khilaf saya minta maaf. Saya sudah pacaran lama cewek," ujar AFR kepada penyidik