Arti Kata

Arti Kata HTS, Ghosting, dan Curving, Bahasa Gaul Tentang Status Hubungan, Mana yang Lebih Nyesek?

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasangan kekasih bertengkar - Berikut tersaji arti kata HTS, ghosting, dan curving. Bahasa gaul tentang status hubungan yang viral di media sosial.

TRIBUNJATIM.COM - Banyak bahasa gaul di media sosial berkaitan dengan status hubungan seseorang. 

Salah satu yang viral di media sosial adalah ghosting. 

Kata HTS juga sering disebut di media sosial. 

Selain itu, ada bahasa gaul 'curving' yang ternyata lebih nyesek dari ghosting.

Lantas sudah tahu arti kata HTS, ghosting, dan curving? 

Yuk simak arti kata dan penjelasan tiga bahasa gaul tentang status hubungan tersebut. 

Baca juga: Arti Kata Sanes, Judul Lagu Baru GuyonWaton X Denny Caknan yang Trending di YouTube

Arti Kata HTS

TribunPalu (grup TribunJatim.com) telah menelusuri beberapa sumber untuk mengetahui apa arti kata HTS yang sebenarnya.

Mengutip dari laman TribunSumsel, kata HTS merupakan singkatan kata yang memiliki kepanjangan Hubungan Tanpa Status.

Istilah ini biasanya digunakan oleh laki-laki dan perempuan yang memiliki perasaan saling cinta dan sayang.

Namun keduanya memilih untuk tidak berpacaran, tetapi hubungan tersebut masih menggantung statusnya.

Bisa dikatakan HTS juga sebagai hubungan asmara yang tidak jelas, sehingga di dalamnya tidak ada komitmen bersama.

Motivator Clara Angeline melalui tayangan YouTubenya Clara Angeline, HTS memiliki keuntungan dan kerugian.

Baca juga: Arti Kata Mokondo, Bahasa Gaul Viral di Sosial Media, Kudu Perhatikan Lawan Bicara Sebelum Pakai!

Baca juga: Arti Kata Playboy, Dewi Perssik Cuek Rully Calon Suaminya Dicap Playboy: Nggak Bandel Bukan Laki

Teutama bagi orang-orang yang tidak menyukai sebuah komitmen dalam hubungan.

Sehingga dapat melakukan apa saja tanpa ada alasan bahwa hubungan tersbeut memiliki sebuah komitmen kuat.

Bagi orang yang seperti ini, HTS juga tidak memiliki aturan khusus dalam menjalin hubungan.

Misalnya hanya membutuhkan teman saja untuk bersenang-senang, nongkrong, jalan-jalan hingga bercerita.

Namun bagi orang yang menginginkan komitmen dalam hubungannya, sudah pasti HTS bukanlah status yang sehat.

Ilustrasi HTS. Bahasa gaul berkaitan dengan status hubungan seseorang. (Pexels/Vera Arsic)

Jika kamu termasuk golongan ini, kamu tidak akan bisa mengatakan "dia adalah milikmu".

Karena kamu dan orang yang kamu sukai tidak memiliki komitmen yang sama untuk menjalin hubungan yang lebih serius.

HTS juga dapat menimbulkan kerenggangan hubungan, lantaran dapat datang dan pergi sesuka hati.

Nah itulah arti kata HTS dalam bahasa gaul viral di media sosial.

Baca juga: Arti Kata Chuakss, Bahasa Gaul Kasar yang Terdengar Halus, Viral di Sosial Media

Arti kata curving

Curving adalah kondisi saat pasangan atau gebetan tidak suka dan tidak memiliki ketertarikan untuk menjalani hubungan yang serius denganmu.

Pada saat yang sama, dia juga tidak berani mengungkapkan hal itu dan menunjukkan penolakan halus.

Curving disebut lebih nyesek dari ghosting karena pelaku sering memberi harapan palsu dan membuatmu bertanya-tanya tentang kejelasan hubungan kalian.

Dengan kata lain, mereka akan menunjukkan sikap ambigu sehingga korban curving akan merasa digantung.

Berkaitan dengan hal ini, tim redaksi TribunJatim.com telah merangkum beberapa tanda seseorang melakukan curving.

Simak informasinya di sini agar kamu tak menjadi korban selanjutnya!

Baca juga: Arti Kata Purel, Istilah Viral di TikTok, Bermula dari Lagu Mangku Purel yang Berseliweran di Medsos

1. Jarang Memulai Percakapan
 
Tanda paling umum yang ditunjukkan pelaku curving adalah jarang memulai percakapan.

Akibatnya, kamu akan merasa bahwa hanya kamu yang memperjuangkan hubungan tersebut.

Bahkan pelaku curving enggan mengajukan pertanyaan balasan ketika kamu berusaha memulai obrolan.

Dia hanya menjawab seadanya, sehingga kamu mungkin terpaksa melanjutkan percakapan dengan membahas topik lain.

Curving menjadi salah satu perilaku yang patut diwaspadai dalam hubungan asmara. Terutama karena sifatnya yang lebih kejam dari ghosting. Lantas, apa arti kata curving dan bagaimana cirinya? (Pexels/Pavel Danilyuk)

2. Memberi Harapan Palsu
 
Berbeda dari ghosting yang langsung menghilang, pelaku curving akan membuatmu menunggu dan berharap.

Dengan kata lain, mereka hobi memberi harapan palsu.

Salah satu alasan mengapa pelaku curving enggan mengatakan yang sebenarnya adalah takut membuatmu terluka.

Meski niatnya baik, ini adalah perilaku yang salah karena kejujuran pahit lebih baik daripada kebohongan manis.

3. Sering Membatalkan Janji

Selain memberi harapan palsu, pelaku curving juga suka membatalkan janji di menit-menit terakhir.

Misalnya, ketika kamu mengaku telah diabaikan, mereka akan meminta maaf dan berkata ingin segera bertemu.

Namun mereka akan membatalkan agenda tersebut secara tiba-tiba dan berjanji untuk mengajakmu jalan-jalan di lain waktu.

Pola ini akan terus berulang dan dia akan selalu mencari-cari alasan untuk menghindarimu.

4. Membalas Pesan setelah Berhari-Hari
 
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pelaku curving akan menunjukkan penolakan halus agar tidak menyakiti perasaanmu.

Bentuk penolakan yang sering mereka lakukan adalah membalas pesanmu setelah berhari-hari.

Biasanya mereka akan menggunakan kesibukan sebagai alasan tidak sempat membalas pesan.

Alasan ini cukup masuk akal, sehingga kamu akan kembali berharap dan melupakan kekecewaan karena diabaikan.

Baca juga: Arti Kata KY yang Viral di TikTok karena Jerome Polin, Bahasa Gaul Jepang Tentang Sikap Orang

5. Menghindar Jika Diajak Membahas Hubungan
 
Pelaku curving akan mengalihkan pembicaraan ketika kamu mulai membahas kelanjutan hubungan.

Itu karena mereka tidak berencana untuk menjalin hubungan yang serius denganmu.

Mereka akan terus mengulangi pola ini sampai kamu merasa benar-benar lelah.

Mereka bahkan tidak berusaha meyakinkan atau mempertahankan hubungan saat kamu berkata ingin putus.

6. Minta Maaf untuk Menarik Simpati
 
Ketulusan kata dan tindakan pelaku curving harus diwaspadai karena mereka tidak tertarik menjalin hubungan serius denganmu.

Termasuk ketika mereka minta maaf saat kamu mengaku telah diabaikan.

Daripada tertipu, lebih baik ikuti saja permainannya.

Jangan menghabiskan waktumu untuk menunggu atau bertanya terus-menerus saat dia tak kunjung menghubungimu.

Ini adalah penantian sia-sia yang hanya akan membuatmu capek sendiri.

7. Tidak Pernah Mengajak Berkencan
 
Ciri berikutnya dari perilaku curving adalah si dia tidak pernah mengajakmu berkencan.

Itu karena kamu bukan prioritas dalam hidupnya, sehingga mereka akan menghabiskan waktunya dengan orang lain atau melakukan kegiatan lain sendiri.

Hal ini tentu sangat berlawanan dengan tindakan korban.

Pasalnya, korban curving akan selalu menjadwalkan waktu kencan serta menghabiskan seluruh waktu dan tenaganya untuk pelaku.

Itu dia tujuh tanda seseorang melakukan curving.

Jika kalian merasa telah diperlakukan demikian, jangan ragu untuk menanyakan kejelasan hubungan tersebut lalu buat keputusan dengan bijak.

Namun ingat, seseorang yang tulus mencintaimu tidak akan membuatmu merasa terabaikan.

Baca juga: Arti Kata Swyamahifprmaiy, Bahasa Gaul Viral di TikTok Bikin Bingung, Ternyata Maknanya Romantis

Arti kata ghosting

Ghosting merupakan fenomena atau suatu kondisi ketika seseorang menghilang secara tiba-tiba tanpa kabar maupun penjelasan apapun.

Sederhananya, kita tiba-tiba tidak bisa menghubungi teman kencan, gebetan maupun pacar tanpa alasan yang logis.

Padahal sebelumnya, hubungan kita dengan mereka berjalan dengan lancar tanpa ada konflik sedikit pun.

Menjadi korban ghosting bisa membuat seseorang merasa sangat terluka hingga menyalahkan diri sendiri, apalagi jika si pelaku memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupannya.

Ilustrasi arti kata ghosting. (pixabay.com/Ilustrasi/icsilviu)

Karena itulah ada banyak korban ghosting yang menjadi stres berat hingga terus larut dalam kesedihan.

Jika kalian berada dalam situasi ini, usahakan untuk segera bangkit alih-alih terus meratapi keadaan.

Caranya adalah dengan melakukan tujuh cara efektif berikut ini agar kalian bisa segera move on!

1. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
 
Salah satu reaksi paling umum saat menjadi korban ghosting adalah menyalahkan diri sendiri.

Kita akan terus bertanya-tanya tentang kesalahan apa yang kita perbuat hingga diperlakukan seperti itu.

Tapi ingat, di sini kita berstatus sebagai korban yang artinya kesalahan sepenuhnya ada di pelaku ghosting.

Kalaupun ada yang salah dengan diri kita, dia seharusnya membicarakan hal itu baik-baik, bukan malah menghilang begitu saja.

2. Tahan Dirimu untuk Menghubungi Si Dia 

Rasa penasaran yang muncul saat menjadi korban ghosting cenderung membuat kita menghubungi si dia.

Tapi melakukan hal itu hanya akan membuatmu lebih terluka, karena kemungkinan besar dia akan mengabaikan pesan atau panggilanmu.

Apapun alasannya, sikap menghilang tanpa kejelasan membuktikan bahwa kamu bukan prioritas dalam kehidupannya.

Karena itu, tahan dirimu untuk menghubungi sia dia karena itu adalah sesuatu yang sia-sia.

3. Jangan Bersikap Kasar
 
Sedih, marah dan kecewa adalah perasaan yang kerap muncul saat kita tiba-tiba di-ghosting.

Namun usahakan untuk tidak bersikap kasar kepada orang yang tiba-tiba meninggalkanmu tanpa kejelasan.

Bersikap kasar dan menunjukkan emosimu secara terbuka hanya akan membuatmu terlihat buruk.

Karena itu, pastikan untuk bersikap sopan saat bertemu dengannya untuk membuktikan bahwa dirimu baik-baik saja meski telah dilukai.

4. Hindari Curhat di Media Sosial
 
Di era modern seperti saat ini, ada banyak orang yang menjadikan media sosial sebagai "buku harian".

Mereka membagikan berbagai kesehariannya secara gamblang melalui curhatan hingga potret terbaru.

Tak sedikit pula korban ghosting yang mencurahkan isi hatinya di media sosial karena "tak punya tempat lain untuk curhat" atau bahkan "mengkode" si pelaku.

Jika kamu berniat melakukan hal ini, sebaiknya urungkan niat itu sekarang juga.

Curhat di media sosial hanya akan membuatmu terlihat menyedihkan dan terkesan mencari perhatian.

Selain itu, tindakan ini hanya akan membuat si pelaku ghosting semakin yakin untuk meninggalkanmu.

5. Terima Situasi dengan Apa Adanya
 
Ada pepatah terkenal yang menyatakan bahwa "Pengalaman hidup adalah guru terbaik".

Rasa sakit saat di-ghosting akan membuat kita sadar bahwa kita tak boleh melakukan hal serupa pada orang lain.

Kita juga bisa menjadikan pengalaman buruk ini sebagai pelajaran untuk lebih selektif memilih teman atau pasangan di masa depan.

Daripada terpuruk dan terus menyalahkan diri sendiri, sebaiknya tetap bersikap positif dan terus bersyukur.

Sebab dengan begitu, kamu bisa mengetahui keburukannya lebih awal dan tidak menyesal di kemudian hari.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com

Berita Jatim dan arti kata lainnya

Berita Terkini