Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - SMK Pemuda Papar beberapa waktu lalu melaporkan kehilangan uang kas sejumlah Rp 331,7 juta yang disimpan di brankas sekolah.
Kehilangan tersebut sudah dilaporkan pihak sekolah pada kepolisian.
Namun sampai saat ini, kasus hilangnya uang milik SMK Pemuda Papar tersebut belum menemui titik terang.
Padahal sudah ada bukti CCTV yang memperlihatkan pelaku saat beraksi.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihak SMK Pemuda Papar kemudian mendatangi Mako Polres Kediri.
Pihak sekolah ingin mengetahui lebih lanjut terkait proses penyelidikan kasus pencurian uang senilai ratusan juta tersebut.
"Kami datang ke sini untuk menanyakan sejauh mana perkembangan kasus terkait pencurian uang milik SMK Pemuda Papar yang terjadi pada Desember lalu," kata Rosi Armitasari pengacara yang ditunjuk pihak SMK Pemuda Papar, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Warga di Bangka Curiga Gelagat Oknum ASN saat Mengisi BBM, Pencurian Motor Malah Berujung Damai
Datang bersama Kepala Sekolah SMK Pemuda Papar, ia pun mendapatkan jawaban dari pihak kepolisian bahwa proses masih terus berjalan.
Pihak kepolisian, lanjutnya, masih terus berusaha untuk mengungkap termasuk pemanggilan saksi-saksi untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya.
"Kalau saksinya yang dipanggil ada dua orang termasuk satpam. Tapi belum ada titik terang sama sekali," lanjutnya.
Rosi mengungkapkan, saksi yang dipanggil oleh polisi ini untuk menanyakan terkait orang yang terakhir kali memperbaiki atau mengetahui brankas.
Selain itu, juga ada kamera pengawas atau CCTV yang menjadi barang bukti, namun demikian untuk gambarnya hitam putih dan wajah diduga pelaku terlihat dalam keadaan tertutupi.
"Saya rasa pihak kepolisian ini sudah bekerja keras dan semaksimal mungkin. Ya kita tunggu saja nanti perkembangannya," tambah dia.
Disinggung mengenai apakah ada keterlibatan orang dalam, dia menyebutkan sejauh ini belum ada dugaan orang dalam maupun orang luar. Hal ini dikarenakan, kasusnya masih dalam penyelidikan oleh polisi sehingga pihaknya belum bisa memastikan dan menunggu hasilnya.