Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
PACITAN, TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan belum menetapkan kasus penyakit Leptospira menjadi Kasus Luar Biasa). Padahal secara komulatif per 2 Maret 2023, ada 6 orang meninggal dunia.
Selain itu, juga ada 178 warga terindikasi terkena penyakit yang disebabkan oleh penyakit kencing tikus itu. Dari 178 warga, 114 Diantaranta dinyatakan positif Leptospira.
“Untuk kasus Leptospira ini secara kabupaten belum dinyatakan KLB (Kejadian Luar Biasa),” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, dr Daru Mustiko Aji, Jumat (3/3/2023).
Alasannya, kata dia, jika dibandingkan tahun sebelumnya atau 2022 lalu masih rendah. Dari data Dinkes Pacitan, dalam kurun waktu yang sama pada Februari 2022 terdapat 89 kasus.
“Untuk tahun ini pasa Februari 2023 ada 79 kasus. Kan lebih rendah 10 warga atau 10 kasus ya,” kata dr Daru kepada Tribunjatim.com.
Walaupun begitu, jelas dia, warga di kota dengan sebutan 1001 Goa ini tetap waspada terhadap penyakit Leptospira. Sehingga tidak ada korban jiwa kembali pada Maret 2023 ini.
“Cukup diangka 6 warga saja.Status belum dinyatakan KLB karena jumlah kasus leptospirosis tahun 2023 dibanding tahun 2022 tidak mengalami kenaikan sampai persen,” pungkasnya.
Sebelumnya, Teror leptospirosis di Pacitan mengganas. Terbaru ada 6 warga di kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhono ini meninggal karena penyakit dengan penyebab kencing tikus ini.
kasus pertama itu awalnya reaktif Leptospirosis. Kemudian korban dirujuk dari Puskesmas Nawangan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan. Dan kasus pertama itu, warga meninggal duni