Berita Tulungagung

Kasus Leptospirosis di Tulungagung, Bakteri Masih Ditemukan dalam Radius 200 Meter dari Rumah Pasien

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembedahan tikus dari lingkungan terjangkit leptospirosis yang dilakukan Dinas Kesehatan Tulungagung.

Salah satunya warga yang beraktivitas di sawah, diharapkan lebih berhati-hati.

Setidaknya menggunakan alat perlindungan diri dari kemungkinan kontaminasi kencing tikus.

Baca juga: Tak Habis Akal, Pengedar Miras Ilegal di Tulungagung Jual via COD & Tinggal WA, Kini Disikat Polisi

Lalu menutup makanan dan memastikan tidak terjamah oleh tikus.

Kebersihan lingkungan juga sangat penting, untuk memastikan tikus tidak tinggal di sekitar manusia.

Sebab lingkungan yang tercemar kencing tikus lebih berpotensi untuk terjangkit leptospirosis.

“Bakteri ini menyebar terutama lewat kencing tikus. Jadi lingkungan yang sehat tanpa tikus, akan menjaga kita bebas dari leptospirosis,” ujar Didik.

Sebelumnya ada 7 warga Kabupaten Tulungagung yang terjangkit leptospirosis.

Tiga di antaranya meninggal dunia, dan empat pasien lainnya bisa diselamatkan.

Korban berasal dari  Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut, lalu dari  Desa Dono, Kecamatan Sendang dan satu lainnya dari Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo.

Namun pasien dari Desa Punjul terserang saat berada di Sidoarjo. 

Karena ber-KTP Tulungagung, datanya masuk ke Dinkes Tulungagung. 

Baca juga: Warga Tulungagung Kaget Tempat Usahanya Tiba-tiba Berantakan, Terkuak Setelah Lihat CCTV

Berita Tulungagung lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini