Berita Kota Batu

Luas Lahan Perkebunan Apel di Kota Batu Terus Berkurang, DPKP Lakukan Revitalisasi

Penulis: Dya Ayu
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apel jenis Ana, salah satu apel yang populer di Kota Batu, Minggu (5/3/2023).

“Kami berupaya dengan pemakaian pupuk organik. Pupuk organik itu merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan tanah yang rusak. Di samping itu, pupuk organik murah dan bisa diupayakan sendiri,” ujarnya.

Tampaknya soal keluhan petani, khususnya di Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang menjadi daerah perkebunan apel di Kota Batu, dinas terkait tak dapat berbuat banyak.

Terutama soal pupuk subsidi yang sulit didapatkan, meskipun petani tersebut sudah memiliki Kartu Tanda Anggota petani, dan juga mahalnya harga obat-obatan kimia.

“Ya gimana lagi itu sudah aturan dari pusat. Kan sudah jelas sesuai Permentan nomor 10 tahun 2022 tentang tata cara alokasi dan HET pupuk bersubsidi sektor pertanian,” jelasnya.

Diakui Heru, meski di lapangan banyak lika-liku sulitnya menjadi petani apel, pihaknya terus menyuarakan agar petani apel tetap mempertahankan kebun apel mereka, demi ikon Kota Batu.

“Kita sosialisasikan kepada petani apel untuk tetap mempertahankan apel, sebab kita harus mempertahankan apel sebagai ikon Kota Batu,” pungkasnya.

Berita Terkini