Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji angkat bicara tentang wabah penyakit leptospirosis.
Bagaimana tidak sedikitnya ada 6 warga di wilayah yang dipimpinnya meninggal dunia karena bakteri leptospira ini.
“Yang jelas saya prihatin. Dinas kesehatan harusnya memaksimalkan kinerjanya demi mengatasi permasalahan kesehatan utamanya tentang leptospirosis,” ujarnya, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Apa Itu Leptospirosis? 6 Warga Pacitan Meninggal karena Leptospirosis, Ini 9 Cara Cegah Penularannya
Mas Aji—sapaan akrab—Indrata Nur Bayuaji bahwa dinas kesehatan (dinkes) memiliki peran penting dalam penanganan kasus leptospirosis.
Menjadi leading sektor dalam upaya menekan angka penyebaran bakteri yang berasal dari kencing tikus atau bakteri leptospira yang tengah mengganas di Pacitan.
Dia mengaku jauh-jauh sudah menginstruksikan untuk lebih peka terhadap leptospirosis.
Baca juga: Leptospirosis Meluas di Pacitan, Dapat Menyebar Melalui Urine Hewan, Bakteri Bisa Masuk Lewat Luka
Pasalnya penyakit dengan biang keroknya kencing tikus ini merupakan masalah tahunan.
“Lebih peka lagi, promkes (promosi kesehatan) ditingkatkan dan deteksi dini di kedepankan, kita harus banyak belajar dari kasus covid 19," beber Mas Aji.
Mas Aji menjelaskan seharusnya Dinkes berada garda terdepan dalam rangka penanggulangan penyakit yang tengah mewabah ini.
Baca juga: Reaksi Pemkab Pacitan Setelah 6 Warga Meninggal Akibat Leptospira, Tetapkan Kasus Luar Biasa?
Dinas Kesehatan merupakan tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel dalam memberikan pelayanan dibidang kesehatan masyarakat.
Termasuk memfasilitasi serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Secara real mewujudkan kesehatan masyarakat semakin baik, peran dan fungsi Dinkes sangatlah penting sehingga harus ditingkatkan lagi.
“Saya sampaikan Terimakasih seluruh tenaga kesehatan di daerahnya yang telah bekerja keras dan berupaya dalam menekan laju angka penyebaran Leptospiosis,” bebernya,
Bahkan tambah Mas Aji, dalam pencegahan dan penanganan leptospirosis, Dinkes diharapkan mengedepankan semangat kolaborasi dengan melibatkan masyarakat, Pemerintah Desa, Forkompincam, dan berbagai OPD yang ada.