Diberitakan sebelumnya, KPK mendapat informasi mengenai adanya kelompok ASN berharta jumbo di Kemenkeu.
Di mana, di antara mereka saling terkoneksi satu sama lain.
KPK mengistilahkan ASN dengan harta mewah tersebut dalam istilah 'geng'.
"Kita (KPK) juga mendengar ada geng-gengnya seperti ini."
"Tapi kan kita perlu cari tahu bagaimana polanya," ucap Pahala Nainggolan saat jumpa pers di Gedung Merah KPK, Jakarta Selatan, pada Selasa (1/3/2023).
"Ini bukan (hal) sederhana. Karena mereka orang keuangan banget. Jadi mereka tahu ke sana-kemarinya."
"Kita ingin tahu polanya dahulu, baru ke yang lain," imbuhnya.
Pahala menggarisbawahi bahwa geng tersebut bukanlah seperti geng anak sekolah.
Namun demikian, dia mengakui bahwa ada pola yang tengah mereka telusuri.
Yakni bagaimana cara pejabat-pejabat tersebut saling terhubung dan meraih penambahan harta.
"Penting untuk cari tahu polanya, seperti PPATK sebut menggunakan perantara, melalui PT, dan sebagainya."
"Ini yang kami ingin dapatkan polanya," kata Pahala.
Sementara itu Eko Darmanto buka suara setelah memenuhi panggilan KPK untuk mengklarifikasi harta kekayaannya pada Selasa (7/3/2023).
Eko Darmanto menyebut, sebagai warga negara yang baik ia pun memenuhi panggilan KPK pada hari ini.
Yakni untuk memberikan klarifikasi terkait harta kekayaannya yang menjadi sorotan publik.