TRIBUNJATIM.COM - Jelang Bulan Ramadan, masyarakat Jawa Timur biasa melakukan Megengan.
Demikian pun tahun ini, jelang Ramadan 2023, Megengan menjaadi salah satu topik yang ramai diperbincangkan.
Lantas apa itu Megengan?
Berikut tersaji arti kata Megengan dan hukumnya dalam Islam.
Yuk simak selengkapnya.
Baca juga: Arti Kata Tarhib dan Arti Kata Mokel, Bahasa Gaul Berkaitan dengan Ramadan 2023 dan Ibadah Puasa
Arti kata Megengan
Megengan merupakan tradisi masyarakat Jawa untuk menyambut Bulan Ramadan.
Umumnya tradisi ini dilakukan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Melansir dari wikipedia, Megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan/ngempet.
Megengan merupakan suatu peringatan bahwa dalam waktu dekat akan memasuki bulan Pasa (Ramadhan), bulan di mana umat Islam diwajibkan berpuasa, yaitu menahan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa tersebut.
Masyarakat biasanya berbondong-bondong untuk berziarah kubur terlebih dahulu, membersihkannya serta menaburi bunga di atasnya dan tidak lupa mendoakannya.
Setelah itu, Megengan dimulai pada waktu petang hari dengan dihadiri oleh para tamu undangan.
Baca juga: Menu Diet Sehat untuk Ramadan 2023, Tak Bikin Lemas dan Loyo saat Puasa, Wajib Konsumsi Madu
Baca juga: Menu Diet Menurunkan Berat Badan 10 Kg di Bulan Ramadan 2023, Jaga Rumus Minum Air Putih 2-4-2
Para tamu undangan yang bersila di atas tikar dihadapkan dengan ambengan sebagai sajian untuk acara Megengan.
Tuan rumah mengungkapkan kajat-nya (keinginan) kepada sesepuh lingkungan yang kemudian akan dibacakan doa mengenai kajat-nya.
Setelah selesai dibacakannya doa, ambengan akan dibagikan kepada para tamu undangan. Pelaksanaan acara Megengan tersebut biasanya dilakukan dari rumah ke rumah.