Berita Viral

Kini Berbayar Rp 300 Ribu, Apa Saja yang Bisa Dilakukan oleh Chat GPT, Pertanda Metaverse Meredup?

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal Chat GPT.

TRIBUNJATIM.COM - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah melakukan banyak revolusi serta beberapa kemajuan besar di bidang industri.

Para ahli teknologi hingga pekerja akademisi mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan merupakan mantra di era teknologi sekarang.
 
Tanpa disadari kita sudah mulai terbiasa menggunakan AI dan merasakan manfaatnya.

Contohnya, AI dapat digunakan untuk menganalisis data dan menyediakan informasi yang berguna, seperti memberikan rekomendasi untuk rute terbaik saat bepergian, atau memberikan saran makanan yang sehat berdasarkan pola makan.
 
AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan, misalnya dengan menganalisis pola pengunjung di sebuah area untuk menentukan kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan.

Di masa depan, AI diharapkan dapat membantu dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
 
Kecerdasan buatan bekerja dengan cara menyerap data yang dimasukan kemudian dianalisis dan membentuk sebuah pola untuk membuat prediksi di masa depan.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kecerdasan buatan adalah OpenAI.

OpenAI

OpenAI adalah sebuah perusahaan riset yang didirikan oleh beberapa ilmuwan ternama termasuk Elon Musk pada tahun 2015 dengan tujuan membangun kecerdasan umum buatan (AGI) untuk menyelesaikan masalah rumit di kehidupan nyata.

Namun Elon Musk keluar pada tahun 2018 tetapi tetap menjadi donatur hingga saat ini.
 
Selain itu, organisasi ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi AI berkembang secara bertanggung jawab, dan tidak membahayakan manusia atau lingkungan.

OpenAI telah melakukan banyak penelitian dan pengembangan dalam bidang AI, dan telah menghasilkan berbagai macam produk dan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat.
 
Berdasarkan data dari web OpenAI berikut merupakan beberapa fitur yang sedang dikembangkan oleh OpenAI dan bisa dilihat secara umum di internet seperti:

  • Chat GPT
  • DALL-E2
  • Whisper
  • Alignment
  • Startup Fund

Salah satu produk terkenal dari OpenAI adalah Chat GPT.

Chatbot Chat GPT menggunakan teknologi AI yang canggih untuk memahami pertanyaan dan memberikan jawaban yang akurat.

Chatbot Chat GPT dapat digunakan untuk membantu mencari informasi, menjawab pertanyaan, atau bahkan hanya sebagai teman obrolan.

“Sejak peluncuran chatbot, orang-orang takjub melihat betapa pintarnya bot AI ini. Beberapa bahkan menyebutnya pengganti Google, karena dapat menawarkan solusi untuk masalah kompleks secara langsung, seperti guru yang tahu segalanya“(szetoaccurate.com).
 
Dengan menggunakan chat bot Chat GPT, pengguna dapat menghemat waktu dan tenaga dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

Chatbot Chat GPT juga dapat membantu memahami suatu topik dengan lebih baik, karena dapat menjelaskan suatu hal dengan cara yang mudah dipahami.

Selain itu, chat bot Chat GPT juga dapat diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa jawaban yang diberikan selalu akurat dan up-to-date.

Dilansir dari laman resmi openai.com, Chat GPT tersedia dalam versi baru, yaitu Chat GPT Plus.

Versi ini memungkinkan penggunanya untuk berlangganan dengan harga US$ 20/bulan atau sekitar Rp 300 ribu per bulannya. 

Mengutip businessinsider.com, bersamaan dengan munculnya Chat GPT pada November 2022, apakah ini pertanda ketenaran Metaverse meredup?

Metaverse sendiri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas secara virtual dengan pengguna lain.

Contoh event populer di Metaverse adalah konser Justin Bieber pada 2021.

Dengan berkembangnya teknologi, semua aktivitas yang ada di dunia nyata nantinya bisa dilakukan di metaverse

Metaverse mulai meredup tahun lalu tepatnya sebulan sebelum Chat GPT rilis yaitu pada Oktober 2022.

Pada saat itu saham Meta jatuh di bursa saham Amerika Serikat.

Lalu Meta melakukan PHK besar-besaran.

November 2022, Meta merumahkan 11 ribu karyawan.

Meta juga mengurangi ruang-ruang kantor untuk efisiensi.

Di sisi lain, Google pada Rabu (8/2/2023) mengumumkan, ada banyak fitur yang didukung oleh Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI).

Raksasa teknologi tersebut sedang meningkatkan persaingan dengan Microsoft untuk mempertahankan dominasinya di industri pencarian web.

Kedua raksasa Silicon Valley itu bergegas berinovasi setelah Chat GPT menarik perhatian banyak pengguna web di seluruh dunia dengan kemampuannya menghasilkan esai, pidato, bahkan mengerjakan ujian dalam hitungan detik.

Microsoft mengumumkan kemitraan bernilai miliaran dollar AS dengan pembuat Chat GPT yaitu OpenAI dan meluncurkan produk baru pada 7 Februari 2023, sedangkan Google mencoba mencuri start sehari sebelumnya dengan mengumumkan chatbot Bard.

Wakil Presiden Google Prabhakar Raghavan dalam acara di Paris mengatakan, Bard sekarang sedang digunakan oleh para penguji terpercaya, tetapi belum mengungkapkan waktu rilis publiknya yang diperkirakan beberapa minggu lagi.

Para analis menduga bahwa Google bakal mempercepat pengumumannya karena ada tekanan dari Microsoft, tetapi Raghavan membantah klaim tersebut. "Ini perjalanan bertahun-tahun," katanya, dikutip dari kantor berita AFP.

Ia menambahkan, tidak ada satupun peristiwa yang dapat mengubah arah rencana Google secara drastis.

Para eksekutif Google pada Rabu (8/2/2023) mengumumkan beberapa peningkatan yang diinduksi AI di seluruh produknya termasuk Google Maps, Google Translate, dan Google Lens untuk mengenali gambar.

Microsoft juga mengatakan, akan memasukkan AI ke dalam Office Suite dan aplikasi perpesanan Teams.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini