Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Setelah melakukan pemugaran terhadap kompleks makam aulia Sono, Pemkab Sidoarjo akan merevitalisasi kompleks Makam Siwalanpanji.
Pemerintah akan memugar makam para sesepuh yang berada di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, itu.
Di kompleks itu, ada makam KH Hamdani pendiri Pondok Pesantren Al Hamdaniyah Siwalanpanji, salah satu pondok tertua di Sidoarjo yang tercatat berdiri tahun 1787 Masehi.
Selain itu, di sana juga terdapat makam KH Yaqub, KH Abdurrahim, KH Muhammad Khozin Khoirudin pendiri Pondok Pesantren Al Khozini, KH Hasyim Abdurrahim, serta makam ulama lainnya yang masih dzurriyah KH Hamdani.
"Kami ingin memugar kompleks makam ulama Pondok Siwalanpanji ini, sama baiknya dengan yang ada di makam ulama Sono," kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, Jumat (10/3/2023).
Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor, yakin, keberkahan Sidoarjo tidak terlepas dari berdirinya dua pondok pesantren tua yang terletak di Kecamatan Buduran. Yakni Pondok Pesantren Siwalanpanji dan Pondok Pesantren Sono.
Terkait rencana itu, Gus Muhdlor juga sudah menyampaikannya ke para tokoh masyarakat di sana. Mereka pun menyambutnya dengan syukur.
Gus Muhdlor membeberkan, sekian tahun lalu daerah Sidoarjo mendapatkan berkah dengan berdirinya Pondok Pesantren Siwalanpanji dan Pondok Pesantren Sono Buduran. Keberkahan itu dapat dirasakan sampai sekarang.
Bahkan berdirinya dua pondok tertua tersebut menasbihkan Kabupaten Sidoarjo menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia.
Menurutnya, dari dua pondok pesantren tertua tersebut, perkembangan syiar dakwah Islam salah satunya dimulai dari Kabupaten Sidoarjo.
Baca juga: Cara Kiai Muda Jawa Timur Tingkatkan Kesadaran Warga Surabaya Jaga Kebersihan Lingkungan
Oleh karenanya, hal-hal seperti ini dimintanya tidak dilupakan.
Keberkahan itu, lanjut Gus Muhdlor, terlihat jelas sampai sekarang.
Ia mencontohkan keberadaan belasan sekolah yang berada di Desa Siwalanpanji. Belasan sekolah tersebut tidak pernah sepi kekurangan murid.
Bahkan 11 sekolah negeri maupun swasta itu guyub untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.
“Kami yakin, hal itu tidak terlepas dari keberkahan para kiai pendiri Pondok Pesantren Siwalanpanji,” ujarnya.