TRIBUNJATIM.COM - Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bangkrut pada Jumat (10/3) pekan kemarin setelah mengalami krisis model. Salah satu bank terbesar di AS tersebut merupakan tumpuan bagi ekosistem startup selama ini.
Layanan dan operasional SVB dibekukan, sehingga para pendiri startup khawatir tak bisa menggaji karyawannya bulan ini karena tak punya uang tunai.
Di tengah krisis, Bos Chat GPT dan CEO Open AI, Sam Altman, menjadi salah satu yang cepat tanggap memberikan bantuan.
Pembuat layanan chatbot populer ChatGPT tersebut langsung menawarkan pinjaman tanpa jaminan bagi startup kecil yang terkena dampak.
"Sam memberikan uang ke para startup tanpa kesepakatan hitam di atas putih, ia hanya bilang 'kembalikan kapan pun kalian bisa'. Legend!," kata Jack Altman, saudara lelaki Sam Altman, melalui akun Twitter personalnya.
CEO Rad AI, Doktor Gurson, mengatakan pada Reuters bahwa Altman merespons emailnya dan menawarkan untuk memberikan bantuan darurat senilai 6 digit dolar AS (miliaran rupiah) agar ia bisa menggaji para karyawan.
Gurson mengaku kehabisan pilihan sehingga harus meminta bantuan ke Altman via email.
Tak butuh waktu lama, hanya dalam satu jam email itu dibalas dengan tawaran pendanaan dari duit pribadi Sam Altman.
Kepada Reuters, Sam Altman mengaku rela mengeluarkan duit untuk para startup yang terkena dampak kasus SVB lantaran tahu susahnya merintis perusahaan.
"Saya selalu mengingat investor yang membantu saya ketika menjalankan startup awal-awal. Saya ingin membalas budi dengan cara ini," kata dia.
Pada Sabtu (11/3) akhir pekan kemarin, Altman juga meminta para investor untuk turut membantu korban SVB melalui akun Twitter personalnya.
"Untuk para investor yang sering bertanya 'apa yang bisa kami bantu?', hari ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan uang tunai darurat bagi startup yang membutuhkan. Tak perlu banyak syarat, kirim saja uang kalian," kata dia.
Sam Altman tak mengumbar berapa total duit yang telah ia keluarkan untuk membantu para startup.
Namun, Gurson mengatakan bantuan Altman untuk startup-nya dan yang lain bisa lebih dari US$ 1 juta (Rp 15 miliar).
Selain Altman, fintech Brex juga menawarkan pinjaman dana darurat. Sepanjang akhir pekan, Brex mengaku sudah menerima permintaan dana dengan total US$ 1,5 miliar (Rp 23 triliun) dari hampir 1.000 startup.