Ambruknya keuangan SVB memukul saham perbankan dan membuat para pengusaha di sektor teknologi kawasan California khawatir dalam memenuhi kewajiban penggajian para pegawainya.
Bukan cuma di AS, bahkan startup di negara lain seperti India dan Israel yang menerima pendanaan dari investor AS juga terkena imbas.
Pasalnya, investor AS banyak yang mempercayakan dananya ke SVB.
Para analis meramalkan kejatuhan SVB bisa mempengaruhi ekosistem startup di seluruh dunia.
Lantas siapa sebenarnya sosok Sam Altman?
Sam Altman, pencipta Chat GPT
Dikutip dari Euro News, Altman memasuki dunia teknologi sebagai mahasiswa baru pada 2005.
Seperti Steve Jobs, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg, pria berusia dua puluh tahun itu memutuskan berhenti kuliah di jurusan ilmu komputer University of Stanford.
Ia memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan yang memungkinkan pengguna bisa membagikan geolokasi mereka yang disebut Loopt.
Sam juga bergabung dengan Y Combinator (YC), akselerator utama perusahaan rintisan teknologi yang juga membantu meluncurkan perusahaan seperti Airbnb, Reddit, Dropbox, dan Coinbase.
Dengan langkah ini, Loopt pun semakin terkenal.
Mereka berhasil mengumpulkan modal lebih dari 30 juta dollar AS sebelum diadopsi secara luas oleh Apple dan Blackberry.
Setelah tujuh tahun, Loopt gagal berkembang dan dibeli oleh perusahaan teknologi keuangan Amerika, Green Dot dengan harga lebih dari 42 juta dollar AS. Kendati demikian, nama Altman sudah banyak dikenal di Silicon Valley.
Dua tahun kemudian, dia terpilih sebagai penerus presiden Y Combinator menggantikan Paul Graham, ilmuwan komputer asal Amerika Serikat.