Berdasarkan arti ayat di atas, Allah Swt menurunkan perintah puasa kepada hamba-Nya yang beriman.
Arti terjemahan tersebut sering kali di artikan bahwa, puasa tak sekadar jadi ibadah.
Puasa juga merupakan suatu pertanda bahwa seseorang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Itulah mengapa puasa menjadi rukun Islam yang ketiga.
3. Syarat dan Rukun Puasa dalam Islam
Sama halnya ibadah-ibadah lainnya dalam agama Islam, puasa juga mempunyai sejumlah syarat dan rukun yang harus terpenuhi.
1. Beragama Islam
Untuk menjalankan ibadah puasa menurut ajaran Islam khususnya yang wajib, seseorang mutlak harus beragama Islam.
2. Baligh
Seorang yang diwajibkan berpuasa juga sudah harus baligh, yaitu bisa membedakan baik dan buruk. Atau pada laki-laki ditandai dengan keluarnya air mani dan pada perempuan ditandai dengan haid.
3. Berakal Sehat atau Tidak Gila
Seorang yang tidak berakal sehat atau gila dibebaskan dari kewajiban berpuasa. Sebab, mereka tidak bisa memahami esensi dari puasa itu sendiri.
4. Mampu untuk Berpuasa
Seseorang yang tidak mampu berpuasa, misalnya karena sakit atau usia tidak diwajibkan berpuasa. Bila masih mampu mengganti di waktu lain, diperkenankan untuk mengganti. Namun jika tidak, maka diwajibkan menggantinya dengan membayar fidyah.
Sementara, berikut adalah rukun-rukun puasa bagi seorang muslim.
1. Membaca Bacaan Niat Puasa yaitu Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala (artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.)
2. Menahan Diri atau Menghindari Hal-hal yang Dapat Membatalkan Puasa