TRIBUNJATIM.COM - Chat GPT belakangan viral di media sosial.
Bahkan Chat GPT disebut-sebut lebih sempurna dari Google.
Bahkan kini Chat GPT sudah masuk Indonesia.
Kemampuan Chat GPT pun ramai diperbincangkan oleh netizen di media sosial
Dalam keterangannya, OpenAI menyatakan model Chat GPT dilatih menggunakan teknik pembelajaran mesin yang disebut Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF).
Teknologi AI yang disematkan ke dalam platform ini berfokus untuk memudahkan pengguna.
“Format dialog memungkinkan Chat GPT untuk menjawab pertanyaan lanjutan, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan yang tidak pantas,” kata badan penelitian tersebut dalam sebuah pernyataan minggu lalu, seperti dilansir TribunJatim.com dari laman The Guardian.
Sejumlah pengguna yang telah mengakses platform ini menyatakan Chat GPT merupakan alternatif dari mesin pencarian Google.
Platform tersebut bahkan mampu memberikan deskripsi, jawaban, dan solusi untuk pertanyaan yang kompleks.
Chat GPT dapat membantu pengguna dalam membuat konten untuk situs web, menjawab pertanyaan pelanggan, memberikan rekomendasi, serta membuat chatbot otomatis.
Nah, dalam sebuah postingan blog, Microsoft menjelaskan bagaimana sebenarnya Chat GPT berjalan di atas puluhan hingga ribuan GPU Nvidia, yaitu dengan model GPU AI Nvidia A100 atau H100, yang saling terhubung di jaringan Microsoft Azure.
Microsoft Head of Product for Azure High-Performance Computing and AI, Nidhi Chappel menjelaskan bahwa infrastruktur Azure dipakai OpenAI untuk melatih model AI Chat GPT supaya bisa merespons banyak hal.
Dalam prosesnya, beban kerja Chat GPT, terutama setelah menerima jawaban atau kueri pengguna, akan diproses secara merata ke puluhan hingga ribuan GPU Nvidia, yang ada di dalam infrastruktur Azure.
Nantinya, masing-masing GPU yang ada di satu infrastruktur akan saling bertukar informasi secara cepat, sehingga Chat GPT bisa memberikan respons yang akurat, tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam waktu singkat.