Namun, banyak developer aplikasi yang mencatut nama Chat GPT untuk membuat aplikasi tiruannya.
Aplikasi-aplikasi Chat GPT bodong dan tiruan tersebut tersebar di banyak platform, seperti Google Play Store dan Apple App Store.
Bahkan, tercatat ada puluhan ribu orang yang sudah mengunduh aplikasi Chat GPT bodong tersebut.
Menurut laporan Bleeping Computer, para peretas melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Chat GPT.
Modusnya, korban diiming-imingi akan diberi akses ke ChatGPT versi berbayar secara cuma-cuma, alias gratis.
Apabila korban “termakan” oleh iklan palsu itu, para hacker ini dapat mengirimkan malware ke perangkat Windows dan Android, yang kemudian mengarahkan korban ke halaman phising.
Laporan adanya kejahatan ini diunggah oleh peneliti keamanan siber, Dominic Alvieri. Dalam unggahannya di Twitter dengan handles @AlvieriD, ia menemukan bahwa peretas menggunakan nama domain “chat-gpt-pc.online”.
Tampilan halaman dari domain tersebut benar-benar tampak seperti laman asli dari Chat GPT.
Mulai dari elemen visual, jenis tulisan (font), hingga dominasi warna website yang dipakai.
Di halaman tersebut tertulis “Download for Windows”.
Artinya, pengguna dimungkinkan mengunduh aplikasi ChatGPT untuk perangkat Windows.
Jika seseorang men-download Chat GPT palsu tersebut, malware bernama RedLine yang yang menyamar sebagai file Chat GPT versi Windows akan menginfeksi perangkat komputer.
Peretas juga menggunakan media sosial Facebook untuk mempromosikan Chat GPT palsu ini.
Di Facebook, tampak sebuah halaman grup dengan nama Chat GPT AI.