Kejadian ini mendapat perhatian luas dari masyarakat Ngantru.
Mereka mengatakan, FAP dan MAI memacu kendaraannya dengan ugal-ugalan dan tidak memperhatikan keselamatan orang lain.
“Tadi sempat dikira tabrak lari, karena saat korban dievakuasi, dua anak ini tidak ada di lokasi,” ucap seorang warga bernama Wahyu.
Baca juga: Kerap Menutup Jalan, Aksi Balap Liar di Kota Malang Bikin Resah, Polisi Wacanakan Operasi Gabungan
Jalan Raya Ngantru dianggap sebagai jalan terbaik di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Kualitas aspalnya mulus meski hampir 10 tahun, dan jalannya pun lebar hingga bisa dipakai untuk 4 lajur.
Lintasannya yang lurus membuat ruas jalan ini kerap menjadi arena balap liar.
Pelakunya adalah komunitas motor yang didominasi para remaja.
Warga pun dibuat jengah karena suara raungan kendaraan sangat mengganggu.
Apalagi memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi juga membahayakan masyarakat.
“Sudah sering dirazia polisi, tapi pelakunya kucing-kucingan. Kalau dianggap aman, mereka mulai balap liar,” ucap Wahyu.