Artinya, tugas calistung beralih ke guru SD. "Yang memang sudah semestinya (begitu)," kata Ina.
3. Dampak bagi para orangtua
Penghapusan tes calistung ini mengakibatkan orangtua siswa tidak lagi di bawah tekanan untuk memberi les tambahan calistung saat anak masih TK.
"Banyak orangtua yang takut sekali dan merasa ketinggalan apabila anak orang lain sudah bisa calistung dengan lancar saat TK sedangkan anaknya belum. Perkembangan tiap anak kan memang beda-beda," kata Ina,
4. Dampak bagi anak
Dampak bagi anak, waktu bermain menjadi lebih panjang.
"Diharapkan anak lebih bahagia hidupnya. Kalau anak bahagia, tentunya lebih giat belajar," terang Ina.
Dalam hal ini bukan berarti masa kanak-kanak hanya untuk bermain, melainkan pendidikan karakter pada usia dini.
"Mengajarkan toleransi misalnya, penting diajarkan sejak dini, bukan calistung," tandasnya.
Fokus pada 4 pembelajaran
Untuk mengatasi miskonsepsi tersebut, Nadiem menyampaikan empat fokus pembelajaran yang perlu diberikan kepada siswa di tingkat PAUD yang hendak masuk SD.
Dilansir dair Kompas.comĀ RabuĀ (29/3/2023), berikut empat fokus pembelajaran PAUD tersebut:
Baca juga: Alasan Gus Miftah Tak Setuju Restoran Ditutup saat Siang Hari di Bulan Ramadan: Tapi Mulutnya
Baca juga: Pantarlih Ilegal Lakukan Coklit di Trenggalek, Puluhan KK di Bendungan Didata Ulang
1. Pembelajaran PAUD dan SD berkesinambungan
Menurut Nadiem, transisi PAUD ke SD perlu berjalan dengan mulus. Artinya, proses pembelajaran kedua lembaga pendidikan ini harus berkesinambungan.
2. Pemenuhan kemampuan fondasi holistik