Tim pabrikan Noale juga secara langsung memutus dominasi Ducati dari seri pembuka di Portugal lalu.
Namun ketika ditanya perihal faktor apa yang membuat Aprilia mampu berjaya di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Aleix yang berstatus juara bertahan di seri ini pun juga heran sendiri.
Pasalnya, selama latihan, ayah dari si kembar Max dan Mia itu ternyata sempat mengeluhkan cengkeraman ban yang sangat rendah.
"Saya tidak bisa menjawab alasan mengapa Aprilia begiu kompetitif di sini," ucap Aleix.
"Saya pun tidak mengerti, saya tidak tahu. Jujur saja, motornya tidak bagus di sini malahan."
"Motor kami memang tidak seburuk motor lain di sini. Tapi di Portimao, saya merasa motor kami jauh 10 kali lebih baik rasanya, ada cengkeraman di sana, setiap berbelok pun tanpa cela, pengereman juga aman."
"Tetapi di sini, rasanya selama berkendara di trek ini seperti meluncur di atas kepingan es. Ini gila."
"Tetapi setelah melihat dari tayangan televisi, ternyata motor lain malah jauh lebih buruk kesannya," jelas Aleix.
Melihat keberhasilan Aprilia memimpin dua sesi latihan, bukan tak mungkin mereka kembali meraih kesukesan di seri Argentina.
Aleix Espargaro dan Maverick Vinales bisa menjadi dua pesaing paling pantas dijagokan.
Apalagi, Vinales sendiri pun pernah menaklukkan Sirkuit Termas de Rio Hondo saat masih bernaung di Yamaha pada musim 2017.
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com
Ikuti berita seputar MotoGP