TRIBUNJATIM.COM - Setelah dua bulan mengejutkan publik dengan Chat GPT, sekarang OpenAI meluncurkan fitur baru yang disebut pengklasifikasi teks berbasis kecerdasan buatan (AI) atau AI Text Classifier.
Pengguna dapat membedakan antara sebuah esai yang ditulis oleh manusia atau AI.
Namun, startup yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) ini mengakui AI Text Classifier tidak akurat atau belum sempurna.
Alat itu kini masih bekerja dalam bahasa Inggris dan didukung oleh sistem pembelajaran mesin yang mengambil input dan menetapkannya ke beberapa kategori.
Dalam hal ini, setelah menempelkan isi teks seperti esai yang dibuat oleh siswa ke alat baru, itu akan memberikan satu dari lima hasil, yang mana mungkin dihasilkan oleh AI hingga tidak dihasilkan oleh AI.
AI Text Classifier seperti Chat GPT, adalah model bahasa AI yang dilatih pada banyak contoh teks yang tersedia untuk umum dari web.
Tapi tidak seperti Chat GPT, ini disesuaikan untuk memprediksi seberapa besar kemungkinan sepotong teks dihasilkan oleh AI, tidak hanya dari ChatGPT, tetapi model AI penghasil teks apa pun.
Lebih khusus lagi, OpenAI melatih AI Text Classifier pada teks dari 34 sistem penghasil teks dari lima organisasi berbeda, termasuk milik perusahaan sendiri.
Terpenting, AI Text Classifier tidak akan berfungsi pada sembarang teks.
Dibutuhkan minimal 1.000 karakter, atau sekitar 150 sampai 250 kata. Tentu, alat tersebut tidak mendeteksi plagiarisme.
OpenAI mengungkapkan kemungkinan besar akan terjadi kesalahan pada teks yang ditulis oleh siswa atau dalam bahasa selain bahasa Inggris.
“Kami benar-benar tidak merekomendasikan mengambil alat ini secara terpisah karena kami tahu bahwa itu bisa salah dan kadang-kadang salah, seperti menggunakan AI untuk tujuan penilaian apa pun,” kata Ahmad.
"Kami menekankan betapa pentingnya untuk menjaga manusia tetap dalam lingkaran dan itu hanya satu poin data di antara banyak lainnya," imbuhnya.
Ahmad menyatakan, beberapa guru telah mereferensikan contoh karya siswa dan gaya penulisan sebelumnya untuk mengukur apakah itu ditulis oleh siswa. Sementara alat baru mungkin memberikan titik referensi lain.