Celakanya, bukannya korban terhindar malah tersungkur ke aspal.
Sebab, sebelum jatuh tersungkur, sepeda motor korban beradu depan dengan sepeda motor Vixion yang dikendarai Irfan.
Irfan melaju dari arah berlawanan atau arah selatan atau dari sekolah SMP Negeri setempat.
Diduga tidak menyangka sepeda motor Shogun yang melaju ke arahnya terjatuh, sehingga Irfan tetap melaju.
Akibatnya, adu depan tidak terhindar antara sepeda motor Shogun dengan Vixion itu, hingga keduanya sama-sama tersungkur.
"Bermaksud menghindari jalan berlubang namun malah menyebabkan mereka celaka," ungkapnya.
Tidak berhenti sampai disitu karena di saat Irfan terjatuh setelah beradu banteng itu, dari arah belakangnya muncul sepeda motor Honda Supra yang dikemudikan Kasan.
Mungkin karena jaraknya cukup dekat sehingga sepeda motornya menabrak sepeda motor yang dikendarai Irfan.
Akhirnya, ketiganya sama-sama jatuh dan bergelimpangan.
Memang jalan raya di wilayah perbukitan yang indah itu sepertinya sudah mulai rusak parah, terutama mulai Desa Gandusari sampai Desa Semen, yang berjarak 2 km.
Itu selain sudah lama tak ada perawatan juga banyak dilewati truk yang mengangkut pasir dari Desa Krisik.
Padahal, itu jalan alternatif yang sangat padat, karena pemandangannya cukup bagus sehingga banyak disuka oleh wisatawan meski jalannya juga sempit dan banyak yang tak ada penerangan jalan umum.
"Kinj para korban sudah dibaws ke rumah sakit," pungkasnya.
Ikuti berita seputar Blitar