TRIBUNJATIM.COM - Ramadan 2023 telah memasuki hari ke-19.
Diketahui 19 Ramadan 1444 Hijriah/2023 jatuh pada hari ini, Senin (10/4/2023).
Pasalnya, tahun ini Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Ramadan 1444 Hijriah/2023 di tanggal yang sama, yakni Kamis (23/3/2023).
Kini topik mengenai 10 hari terakhir Ramadan 2023 termasuk amalan apa saja yang baik dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT banyak dicari
Sebab datangnya malam Lailatul Qadar diterangkan kemungkian pada malam 10 terakhir Ramadan.
Hadis yang menunjukkan keutamaan 10 hari terakhir Ramadan menceritakan semangat beribadah Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha Allah SWT.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri’tikaf, dan mengajak anggota keluarga untuk beribadah.
Ibadah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.
Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir” menunjukkan anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat.
Hadis ini menunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan.
Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan ibadahnya dikutip dari Kemenag.go.id yang disampaikan Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit Penerangan Agama Islam H. Subhan Nur, Lc, M.Ag sebagai berikut :
Baca juga: JADWAL Salat dan Imsak Surabaya, Sidoarjo, Gresik Senin 10 April 2023, Hari ke 19 Ramadan 1444 H
Baca juga: BACAAN Salawat Tarhim Subuh dan Artinya, Melegenda Dikumandangkan di Bulan Ramadan saat Tengah Sahur
Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.
Kedua 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
Ketiga, kerinduan akan keindahan lailatul qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan.
Keempat, beliau memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.
Berikut ibadah yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan.
1. Memperpanjang Shalat Malam
Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.
Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar.
Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam.
Sebagaimana penuturan Aisyah RA,
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Arti Kata Lailatul Qadar, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad Kapan Malam Lailatul Qadar
2. Memperbanyak Sedekah
Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.
Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial.
Sebagaimana firman Allah SWT,
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).
Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.
Baca juga: Tata Cara Itikaf di Masjid untuk Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar, Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan
Baca juga: Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar, Lakukan Amalan Ini di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan
3. I’tikaf
I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.
I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.
I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,
Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)
4. Tilawah Al Qur’an
Meningkatkan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadan.
Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.
Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an sebanya satu kali menjadi target realistis.
Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadan.
Karena detik-detik 10 malam terakhir amatlah mahal, janganlah dimurahkan dengan kelalaian.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Berita tentang Ramadan 2023 lainnya