Hampers berasal dari bahasa Perancis "hanapier", yang artinya "keranjang untuk piala".
Pada saat itu, keranjang anyaman digunakan untuk mengangkut makanan dan anggur dalam perjalanan panjang melintasi daratan dan laut.
Karena membutuhkan wadah yang kuat dan tahan lama, mereka membuat anyaman yang berbahan kayu konvensional.
Bahan ini dipilih karena memiliki bobot yang ringan dan memang tahan lama. Pada revolusi industri tahun 1800-an, tradisi hampers mulai dikaitkan dengan periode Natal dan pemberian hadiah.
Berawal dari keluarga Ratu Victoria kelas menengah atas dari abad ke-19 yang mengubah hampers menjadi barang mewah yang diberikan sebagai hadiah.
Tata cara pemberian hadiah menggunakan hampers ini kemudian menjadi semakin populer.
Seiring berjalannya waktu, hampers kemudian menjadi hal yang wajar diberikan oleh siapa pun terutama saat hari-hari spesial.
Baca juga: Mulai Persiapan, Ini 3 Rekomendasi Resep Kue Kering untuk Lebaran 2023, Mudah Tanpa Mixer dan Oven
Baca juga: 5 Tips Mudik Bersama Bayi saat Lebaran, Perlu Siap agar Tak Rewel Selama Perjalanan: Pakai Car Seat!
Perbedaan Hampers dengan Parsel
Dikutip dari Kompas.com, (13/5/2021), istilah hampers maupun parsel sering dinilai sama.
Sebagai informasi, parsel berasal dari serapan Bahasa Inggris parcel yang berarti sesuatu yang sudah dibungkus.
Oleh karena itu, dalam dunia pengiriman barang, parsel merujuk pada semua barang yang dikirim selama dibungkus dengan baik.
Parsel juga bersifat umum.
Tak ada perlakuan khusus atau intim karena layaknya paket yang dikirim lewat ekspedisi pada umumnya.
Sementara, hampers lebih mengacu pada bahasa Inggris yang berarti keranjang.
Jika bingkisan dikirim memakai keranjang, seharusnya lebih tepat disebut hampers.