TRIBUNJATIM.COM - Takbiran menjadi penanda bahwa Hari Raya Idul Fitri segera tiba.
Sebelum menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan saat malam takbiran.
Apa saja amalan malam takbiran yang bisa dikerjakan?
Berikut penjelasannya dilansir dari TribunnewsMaker, Jumat (21/4/2023).
Baca juga: Konvoi Takbir Keliling Pakai Bak Terbuka Dilarang di Trenggalek, Warga Diimbau Ramaikan Masjid
1. Mandi saat matahari mulai terbenam
Setelah buka puasa, diperbolehkan untuk mandi.
Mandi berguna untuk mensucikan diri sebelum menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
2. Mengumandangkan takbir
Saat malam kemenangan tiba, umat Islam banyak memenuhi masjid.
Mengumandangkan lafadz takbir hari raya juga bisa dilakukan dari awal matahari terbenam sampai menjelang salat id.
Berikut bacaan takbir:
للهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لاَ اِلـٰهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3. Bersilaturahmi
Tidak sedikit umat Islam merayakan malam takbir dengan mengunjungi kerabat terdekatnya untuk bersilaturahmi.
4. Membaca Alquran
Sebenarnya membaca Al quran bisa dilakukan kapan saja.
Akan tetapi, dengan membaca Alquran saat malam takbir membuat malam kemanangan ini hidup dengan ayat-ayat Allah swt.
Teks Takbiran Malam Idul Fitri
Versi Pendek
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya:
"Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar,"
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya:
"Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya,"
Baca juga: Bacaan Takbir Hari Raya Idul Fitri sesuai Tuntunan Rasulullah, Dikumandangkan Memasuki Waktu Maghrib
Versi Panjang
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya:
“Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar,"
Dzikir Pelengkap Bacaan Takbiran Malam Idul Fitri
Bacaan takbiran Idul Fitri yang panjang tersebut juga bisa dilengkapi dengan bacaan dzikir sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Imam Muslim, seperti berikut ini:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya:
"Allah Maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama, meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar."
Diketahui, pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Ini berdasarkan hasil sidang isbat yang diumumkan pada Kamis (20/4/2023) kemarin.
Sementara, Muhammadiyah merayakan Idul Fitri 2023 hari ini, Jumat 21 April 2023.
Berita seputar Lebaran 2023 lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com