Keduanya berboncengan sepeda motor Honda PCX berkeliling ke wilayah kota Tulungagung.
Namun karena BM sudah tertidur di jok belakang, ADB berencana pulang.
Sesampai di simpang empat Jepun Tulungagung, sekitar pukul 04.00 WIB mereka terlibat kecelakaan.
"Saat itu karena BM tidur di belakang, terlapor ini sulit mengendalikan motornya. Saat ada truk yang mendahului, terlapor menyenggol roda truk hingga terjatuh," tutur Anshori.
Baca juga: Nasib Gadis SMK di Cianjur, Ditembak Mati Pacar saat Lagi Hamil, Jenazah Dibuang
Namun ADB masih melanjutkan perjalanan, dan berusaha membonceng BM lagi.
Diduga saat itu BM sudah keadaan pingsan karena usah terlibat kecelakaan sebelumnya.
Saat ADB tiba di simpang empat Bis Nggoling, atau sekitar 400 meter dari lokasi kecelakaan, dia tak sanggup lagi memboncengkan BM.
ADB lalu minta tolong pada orang yang tak dikenal, agar memegangi tubuh BM.
Dengan berboncengan tiga, mereka menuju rumah ADB di Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan.
Sesampai di rumah, ADB minta tolong orang itu untuk mengangkat BM ke kamarnya.
"Setelah itu terlapor mengantar orang yang menolongnya itu ke depan Kampus UIN Tulungagung. Terlapor kemudian kembali ke rumah," ungkap Anshori.
Namun bukannya menolong BM yang terluka karena terjatuh dari motor, ADB malah punya niat jahat.
ADM merudapaksa BM yang dalam keadaan tak sadarkan diri.
Ia kemudian tertidur di samping BM yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.
Saat pukul 08.30 WIB ABD pergi ke bengkel untuk membenahi sepeda motornya yang rusak hingga pukul 16.30 WIB.