Dia juga lulus dari Universitas yang sama pada 2017 setelah mengejar gelar Master of Laws in Corporate Law and Commercial Law dan menyelesaikan kursusnya dengan predikat.
Namun dia mendapati dirinya tidak layak untuk melayani sebagai pengacara dan mengajukan diri untuk melayani di Royal Court Witness Service.
Dia kemudian menjalani magang selama empat bulan di Amerika Serikat di Kantor Hukuman Mati.
Belakangan, Taz kembali ke Inggris dan bekerja paruh waktu di sebuah firma hukum selama enam bulan.
Baca juga: Balas Dendam Ayah Dulu Diremehkan, Kini Beli Baju Lebaran Rp200 Juta, Berkat Doa Istri-Anak: Rezeki
Setelah itu, ia melamar beasiswa melalui The Honorable Society of Licoln's Inn yang diakui sebagai salah satu badan hukum dan peradilan profesional paling bergengsi di dunia.
Meski ditolak pertama kali, Taz melamar lagi dan mendapatkan beasiswa yang memberinya kebebasan untuk melamar magang.
Setelah lamaran karirnya berulang kali ditolak, termasuk lamaran pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan kualifikasinya, Taz harus meminjam dengan Kredit Universitas.
Mata pencahariannya baru tiba setelah 18 bulan menganggur dan hampir 100 lamaran kerja ditolak.
Ia akhirnya diterima bertugas di Kantor Komisioner Informasi dan Pelayanan Publik.
Kisah inspiratif di atas dibagikan oleh Taz melalui kanal YouTube miliknya, @tazaldeek.
”Bila diingat kembali, kisah ini menjadi kisah penebusan diri yang paling hebat. Saya pergi ke sekolah dan dulu berada di bawah segalanya,"
"Tanpa beasiswa dari Lincoln's Inn, saya tidak akan bisa mengikuti kursus pengacara untuk memenuhi syarat sebagai pengacara,"
“Dari tahun 2017 sampai 2022, lamaran saya berkali-kali ditolak dan sekarang, akhirnya saya berhasil melakukannya,” ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com