TRIBUNJATIM.COM - Kasus penembakan di kantor MUI pada Selasa (2/5/2023) menghebohkan masyarakat Tanah Air.
Mustopa NR (60), pelaku penembakan kantor MUI dilaporkan tewas.
Ia merupakan seorang ustaz asal Lampung yang mengaku sebagai nabi dan ingin bertemu dengan Ketua MUI.
Terbaru muncul fakta terkait pelaku penembakan kantor MUI di Jakarta.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan mutasi rekening Mustopa senilai Rp800 juta.
Terkait hal ini, pihak keluarga pelaku penembakan kantor MUI menjawab.
Baca juga: Pengakuan Tetangga soal Tabiat Malam Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI, Suka Minta Pengakuan
Adapun uang tersebut merupakan uang pribadi dari hasil himpunan anak-anak Mustopa yang bekerja di luar negeri.
Hal tersebut disampaikan Laila Dewi istri Mustopa NR (60) melansir dari Tribunnews.com, Jumat (5/5/2023), via Tribun Sumsel.
"Dana di rekening tersebut berasal dari anak saya. Yang pertama Hediansyah yang bekerja di Korea Selatan.
Kedua Fauziah yang bekerja di Taiwan. Ketiga Lidia Sartika yang bekerja di Hongkong," kata Laila dalam keterangannya, Jumat (5/5/2023).
Laila mengatakan, dana tersebut mulai dihimpun sejak 2014 silam.
Dia pun menyebut siap mempertanggungjawabkan pernyataannya soal mutasi rekening tersebut.
"Pengiriman uang tersebut dimulai dari tahun 2014 sampai sekarang.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat saya pertanggung jawabkan," jelasnya.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan, mutasi rekening pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mustopa NR, mencapai Rp 800 juta.